Konsep sistemik, sistematik, dan strategis menjadikan RSJK tidak tepat bila
menggunakan piecemeal methods atau pun top down / bottom up methods yang tidak
berorientasi sistem dan tidak strategis dalam menghadapi perkembangan dan
persaingan. Hingga tahap perancangan, rekayasa harus bersifat holistik,
sedangkan tahap pembangunan dst. Dapat dilakukan secara bertahap. Jaringan
komputer merupakan suatu sistem, dengan demikian metode rekayasanya menggunakan
pendekatan sistem. Pendekatan sistem tidak berpijak pada pengumpulan data
(induktif), namun bertitik tolak pada tujuan yang hendak dicapai. Data yang
dikumpulkan dipergunakan sebagai penunjang seluruh proses sejak awal hingga
diperolehnya spesifikasi sistem
Gambar.1. Sistem jaringan
Tahapan
rekayasa meliputi perencanaan, analisis, perancangan, pembangunan, penerapan,
evaluasi, pemeliharaan, dan pengembangan jaringan komputer.
1. Perencanaan
Tahap awal ini
berkaitan dengan visi, misi, tujuan, dan kebijakan organisasi sehingga muncul
rencana RSJK. Terdapat beberapa orientasi.
·
Organisasi: berkaitan dengan citra
organisasi, etos kerja, kinerja, dan kontrol organisasi.
· Ekonomis : berkaitan dengan efisiensi,
produktivitas, dan penghematan.
·
Teknis : berkaitan dengan keamanan
data, integritas, kinerja, kemudahan, dan fleksibilitas.
Hasil dari
tahapan ini adalah Term of Reference (TOR) yang bersifat sistemik, sistematik,
dan strategik yang menjadi acuan kerja selanjutnya.
2. Analisis
Tahapan ini
merupakan langkah pemahaman sistem yang ada, identifikasi masalah, identifikasi
kebutuhan, dan analisis yang berkaitan dengan pergerakan data dan informasi
melalui survey dan studi kelayakan.
• Studi Literatur.
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal,
paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan perekayasaan sistem jaringan
komputer metode lainnya.
• Site Survey
Kegiatan dalam Site Survey mencakup observasi dan wawancara
secara langsung ke lokasi dimana kita akan melaksanakan perancangan jaringan
komputer. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data yang paling akurat tentang
kondisi yang ada saat ini. Dalam proses Site Survey, dilakukan pendokumentasian
hal-hal penting yang berkaitan dengan proses analisa sistem, seperti: jumlah
pengguna, aplikasi yang dibutuhkan nantinya, pengguna dan peralatan
yang dibagi pakai, kebutuhan bandwidth, tingkat keamanan jaringan, seberapa
penting jaringan dibutuhkan, koneksi wireless.
Dalam Site
Survey ini juga akan didokumentasikan pula tentang topologi jaringan yang sudah
ada di tempat yang menjadi objek kita tersebut, baik topologi fisik maupun
logis. Informasi yang perlu dicatat dalam pendokumentasian topologi fisik yaitu
:
1. Lokasi fisik dari
peralatan seperti router, switch, dan host;
2. Bagaimana
peralatan tersebut saling terkoneksi
3. Jalur dan panjang kabel
/ media transmisi lainnya;
4. Konfigurasi hardware
seperti host dan server.
Informasi yang
perlu dicatat dalam pendokumentasian topologi logis yaitu :
1. Letak
dan ukuran dari broadcast dan collision domain;
2. Skema
untuk IP (Internet Protocol) addressing;
3. Skema
penamaan;
4. Konfigurasi
sharing;
5. Permission
(Hak akses).
· Pemahaman
sistem (existing system):
· Karakteristik
data : volume (char, record, page, file, frame) , jenis (teks, grafis, audio,
video). Misal data mahasiswa sejumlah 10.000 orang, jenis teks, ukuran record 1
kB. Vol
·
total = 10.000 * 1 = 10.000 kB. Data
grafis SVGA 1024 * 1024 pixel @ 24 bit. Vol total = 25.165.824 bit per frame.
·
Mekanisme : transaksi, traffic,
jalur kritis, puncak traffic. Misal transaksi perhari melayani 500 mahasiswa
masing-masing 50 jenis dokumen / file @ 1 kB. Vol transaksi = 500 * 50 * 1 kB =
25.000 kB/hr = 204.800.000 bit/hr. Traffic dari bag pendaftaran, progdi, dan
BAK misalnya sama. Jalur kritis terjadi pada jalur BAK ke pusat pengolah data. Puncak
traffic terjadi pada pukul 09.00 –11.00. Vol transaksi = 204.800.000 bit * 3
bag/2 jam = 85.300 bps.
·
perangkat pengolah data :
spesifikasi, letak, jumlah, jalur komunikasi.
·
tataruang / bangunan. : denah,
jarak, kondisi.
- Identifikasi masalah : kinerja,
efisiensi, produktivitas, distribusi, fleksibilitas, integritas, keamanan,
dsb.
- Identifikasi Kebutuhan :
kinerja, efisiensi, produktivitas, distribusi, fleksibilitas, integritas,
keamanan, dsb. Misal yang berkaitan dengan kinerja (transfer rate, laju
data atau baud rate) dari contoh sblmnya sistem jaringan komputer
diharapkan mampu memberikan pelayanan ke 1000 mahasiswa / hr, maka
dibutuhkan transfer rate = 85.300 bps * 2 = 170.600 bps = 166,6 kbps.
Tayangan video 40 frame/s. Vol transaksi = 40 * 25.165.824 bit =
1006632960 bit/s = 960 Mbps.
Dengan
populernya multimedia, maka jenis data baik yang berasal dari basis data maupun
perangkat aplikasi jaringan banyak bersifat grafis / voice.
o Analisis
kelemahan sistem
o Analisis
distribusi tugas dan tanggung jawab
o Analisis
pengukuran pekerjaan
o Analisis
keandalan
o Analisis dokumen
o Analisis laporan
o
Analisis teknologi
o Analisis
kebutuhan
3. Perancangan / Selection and
Design
yaitu
memilah dan memilih perangkat yang akan digunakan untuk rekayasa sistem
setelah dilakukan analisa. Dalam tahap ini
juga dilakukan pendesainan sistem jaringan dengan
membuat prototype. Langkah-langkah yang dijalankan diantaranya :
§ Pemilihan
perangkat – perangkat yang akan digunakan dalam jaringan tersebut;
§ Pembuatan
desain jaringan yang lebih mutakhir meliputi topologi fisik dan topologi logis;
§ Mengidentifikasi
kelemahan desain sejak dini;
Pembuatan
dan pengujian prototype, menggunakan Packet Tracert untuk
pembuatan prototype topologi fisik dan topologi logis, menggunakan
Virtual Box untuk pembuatan prototype file server Hal-hal yang berkaitan dengan
tahap perancangan adalah : Karakteristik dan mekanisme pergerakan data /
informasi. Contoh : berikut adalah model Perancangan Jaringan LAN
Gambar.2.model Perancangan Jaringan LAN
Jaringan lokal atau Local Area Network adalah sekumpulan dua
atau lebih
komputer yang
berada dalam batasan jarak lokasi satu dengan yang lain, yang saling terhubung
langsung atau tidak langsung. LAN dibedakan atas cara komputer tersebut saling
terkoneksi, baik secara logik maupun fisik. Komputer dalam sebuah LAN bisa
berupa PC, Macintosh, Unix, Minicomputer, Mainframe ataupun hardware lain dengan
arsitektur yang berbeda, walaupun ada batasan dalam setiap mesin untuk saling
terkoneksi dengan mesin lain berupa batasan fisik dan logik. Sebuah PC atau
komputer dalam sebuah LAN disebut sebagai node, node bisa berupa server atau
workstation yang kadang disebut sebagai station saja. Minicomputer atau
Mainframe berfungsi sebagai host untuk sebuah dumb-terminal atau PC (diskless
workstation). LAN yang mengkoneksikan node melalui jaringan publik telepon atau
dedicated biasa
disebut sebagai Wide Area Network
(WAN).
Node terkoneksi ke jaringan melalui Network Interface Card (NIC) atau network
adapter. NIC diinstall di expansion-slot komputer, beberapa vendor komputer
membuat NIC yang sudah terpasang on-board di dalam papan induknya.
NIC terkoneksi ke jaringan secara langsung atau tidak langsung. Setiap node
minimal mempunyai satu interface, tidak tertutup kemungkinan sebuah node
dipasang dua atau lebih interface untuk koneksi yang simultan ke beberapa
jaringan sekaligus. Kemungkinan ini menjadi salah satu solusi alternatif untuk
menggantikan dedicated-router dengan sebuah PC yang berfungsi sebagai router.
1.
Topologi
Dalam kaitannya
dengan konfigurasi, tipe LAN dibagi menjadi dua bagian :
1. Kaitan administrasi antar node, jaringan
server-base dan jaringan peer-to-peer.
2. Kaitan fisik dan logik antar node,
ditentukan oleh bagaimana logika/fisik data
Melewati jaringan yang
dibedakan oleh arsitektur jaringan berupa Ethernet, Token-Ring atau FDDI dll,
dan tipe logik jaringan bus, ring atau star.
Dalam jaringan server-base sebuah server mengatur akses resource (file dan print)
untuk workstation. Server menjalankan Network Operating System (NOS) untk
menyediakan layanan dan mengotentifikasi workstation/user dan klien menjalankan
software NOS-client. Server bisa berbentuk dedicated yang berfungsi hanya
sebagai server, contohnya server Novell NetWare, ada juga yang mempunyai dua
fungsi sekaligus bisa dipakai sebagai layaknya sebuah workstation. NOS yang
non-dedicated lebih banyak disukai pengguna, contoh yang non-dedicated adalah
Windows NT Server dan hampir semua mesin Unix dan Linux. Peer-to-peer network
atau disingkat peer-network merupakan contoh jaringan yang lebih egaliter,
semua node bisa bertindak sebagai server maupun workstation dan tidak ada
autentifikasi terpusat, autentifikasi diatur tersendiri di setiap node yang
memberikan layanan. Server yang dimaksud di sini bukanlah benda fisik tetapi
sebuah terminologi dimana node yang memberikan layanan dinamakan server dan
node yang mengakses layanan tersebut dinamakan klien. Secara simultan sebuah
node dapat menjalankan layanan server dan klien. Topologi jaringan dibedakan
atas layout antar node secara fisik dan logik. Secara fisik topologi jaringan
berupa sistem bus, ring, star ataupun
campuran. Sistem bus menggunakan media yang dipakai bersama
antar node, contohnya jaringan 10Base-2 dan 10base-5 yang menggunakan kabel
coaxial.
• Sistem ring
menggunakan koneksi antar node berbentuk melingkar, sistem ini dikembangkan
oleh IBM.
• Sistem star
menggunakan konsentrator untuk koneksi semua node, konsentrator ini bisa berupa
hub ataupun switch. Topologi logik jaringan dibedakan atas bagaimana data
dilewatkan melalui jaringan.
Secara fundamental hanya ada dua topologi logik yaitu:Bus,
sistem ini menggunakan metoda broadcast ke jaringan untuk komunikasi data dari
node ke node. Setiap node akan menerima data dari broadcast ini dan akan
diabaikan jika memang bukan tujuannya. Broadcast yang berlebihan bisa
mengurangi kinerja jaringan, karena kondisi ini dikenal metoda switching untuk
mengurangi broadcast (berlaku hanya pada jaringan kabel).
·
Ring, sistem ini menggunakan metoda
token-passing dimana data yang dikirim akan berputar melalui node ke node
sampai node tujuan ditemukan.
Topologi logik pada implementasinya secara fisik bisa berbeda, misalnya
topologi ethernet bus menggunakan kabel UTP dan concentrator hub (secara fisik
topologinya adalah star). Topologi logik jauh berkembang lebih pesat
dibandingkan dengan topologi fisik.
2.
Arsitektur Jaringan
Arsitektur
Jaringan terdiri dari perkabelan, topologi, media metoda akses dan format
paket. Arsitektur yang umum digunakan dalam jaringan adalah berbasis kabel elektrik,
melalui perkembangan teknologi optik kini banyak digunakan juga serat kabel
optik sebagai media alternatif beserta kelebihan dan kekurangannya.
Arsitektur
Jaringan berada pada masa kondisi transisi. ARCnet, Ethernet dan Token-Ring
merupakan salah satu contoh arsitektur lama yang akan segera digantikan dengan
arsitektur lain dengan kecepatan yang lebih tinggi.
Arsitektur
Jaringan yang sekarang banyak dipakai, meskipun dianggap obsolete, mendukung
transmisi mulai dari 2,5 Mbps untuk jaringan ARCnet, 10 Mbps Ethernet
dan 16 Mbps
untuk jaringan Token-Ring. Arsitektur Jaringan ini telah dikembangkan
untuk kinerja
yang lebih tinggi, pada jaringan ARCnet ditingkatkan menjadi ARCnet Plus 20Mbps
dan Ethernet ditingkatkan menjadi 100 Mbps Fast Ethernet dan 1000 Mbps dengan
nama Gigabit Ethernet.
Selain
pengembangan yang sudah ada, juga mulai diimplementasikan arsitektur baru
seperti serat optik atau Fiber Distributed Data Interface (FDDI) dan Asynchronous
Transfer Mode (ATM). Teknologi terakhir untuk serat optik adalah Synchronous
Optical Network (SONET).
Selain jaringan
kabel tembaga dikenal juga jaringan nirkabel atau wireless. Jaringan nirkabel
menggunakan sistem transmisi gelombang radio dan gelombang mikro (microwave)
Serat optik mempunyai kelebihan yang sama dengan nirkabel dibandingkan jaringan
kabel tembaga yaitu jangkauan jarak yang lebih jauh. Serat optik banyak dipakai
untuk lintas pulau dan lintas negara yang lebih sering disebut kabel-laut,
sedangkan nirkabel menggunakan komunikasi satelit. Kelemahan komunikasi satelit
dibandingkan kabel-laut adalah komunikasi satelit mempunyai delay waktu yang
lebih tinggi.
Di
awal millenium ketiga ini kita sudah menikmati jaringan kabel, jaringan optik
dan
jaringan nirkabel radio. Mungkin suatu saat kita akan sempat
menikmati teknologi baru selain ketiga teknologi jaringan di atas, semoga.
3. Perangkat
Keras
• Perangkat keras jaringan yang berbasis PC adalah komputer itu
sendiri, kartu jaringan, kabel, konektor, konsentrator kabel, pelindung dan
perlengkapan tambahan Komputer (tools). yang dipakai dalam jaringan umumnya
mempunyai spesifikasi kelas AT dengan prosesor 80386 ke atas, kelas prosesor
ini mampu memproses data dengan sistem arsitektur 32 bit. Untuk stations atau dumb-terminal
bisa lebih rendah spesifikasinya. Kartu jaringan atau Network Interface Card
(NIC) menjadi syarat utama komputer tergabung dalam sebuah jaringan, setiap
komputer minimal mempunyai satu kartu. Kartu jaringan dipasang harus sesuai
dengan arsitektur jaringan yang dipakai, kartu Ethernet tidak bisa dipasang di
jaringan Token-Ring. Umumnya kartu ARCnet dan Ethernet relatif lebih murah
dibandingkan dengan kartu Token-Ring, sedangkan kartu Serat Optik jauh lebih
mahal dibandingkan dengan komputer itu sendiri.
Kabel
yang digunakan bervariasi sesuai dengan topologi logik jaringan, jaringa Ethernet
Bus menggunakan kabel RG-58 atau thin-net coaxial, RG-8 atau thick-net, sering
juga disebut dengan Yellow Cable. ARCnet juga menggunakan kabel rg-58 tetapi
menggunakan sebuah consentrator. Saat ini ARC sudah sangat jarang dipakai.
Kabel jaringan yang paling banyak dipakai sekarang adalah Unshielded Twisted
Pair (UTP) atau pasangan kabel berpilin tanpa pelindung. Untuk pemakaian luar
gedung digunakan Shielded Twisted Pair (STP). Dalam beberapa kondisi tertentu
terdapat pemakaian drop-cable di jaringan thick-net dan patch-cable di jaringan
UTP.
Konektor yang dipakai dalam jaringan
harus sesuai dengan jenis kabel dan jenis NIC. Beberapa konektor tertentu harus
disertakan dengan pemasangan grounding untuk menghindari imbas listrik atau
petir.
Selain
peralatan fisik juga dibutuhkan peralatan bantuan untuk pengerjaan pemasangan
kabel seperti crimper, AVOmeter dan network tester. Network tester cukup mahal,
bisa ribuan dollar, untuk jaringan kecil bisa cukup dengan AVOmeter saja untuk
memastikan kondisi sambungan yang dilakukan crimper layak digunakan.
4. Perangkat Lunak
Perangkat
lunak jaringan terdiri dari driver interface (NIC), Sistem Operasi Jaringan
atau Network Operating System (NOS), Aplikasi Jaringan, Aplikasi Manajemen dan
Aplikasi Diagnostik/Monitoring dan Aplikasi Backup. Beberapa dari elemen-elemen
ini terbundel dalam satu paket NOS dan sebagian berbentuk sebagai third-party
software.
Driver
menjembatani kartu jaringan dengan perangkat lunak jaringan di sisi server
maupun workstation. Driver kartu jaringan spesifik terhadap jenis kartu
jaringan dan sistem operasi yang dipakai, biasanya selain disediakan oleh vendor
pembuat kartu tersebut juga kadang disediakan oleh vendor sistem operasi jaringan. Jika anda kehilangan driver NIC tersebut anda
masih bisa melalui internet ke situs vendor tersebut atau ke situs NOS-nya.
Jenis
driver yang dikembangkan ada dua buah yaitu Open Data-Link Interface (ODI) dan
Network Driver Interface Specification (NDIS). Network Operating System
berjalan di server dan bertanggung jawab untuk memproses request, mengatur
jaringan, dan mengendalikan layanan dan device ke semua workstation. NOS bisa
saja merubah file system yang dipakai di workstation secara transparan,
misalnya pada sistem Novell Netware, workstation menggunakan Windows
dengan filesystem FAT dan server
menggunakan Netware File System, contoh lain yaitu koneksi Windows ke Linux
Samba.
Setiap
workstation membutuhkan aplikasi NOS client untuk dapat berkomunikasi dengan
server. Aplikasi ini sering juga disebut sebagai shell, redirector, requestor
atau client. Pada umumnya NOS client sudah terbundel dalam sistem operasi, misalnya
Samba client di Windows sudah termasuk dalam Explorer.
Network
Aware Application adalah bundel aplikasi server yang didesain khusus untuk
sistem jaringan. Aplikasi ini mempunyai sifat aware terhadap sistem jaringan
seperti pencatatan akses, pembatasan akses tertentu, dll. Aplikasi yang canggih
dalam dunia client/server bahkan bisa membagi proses ke mesin-mesin lain yang
terpisah. Di Linux contohnya adalah proyek Beowulf. Network Management Software
adalah perangkat lunak yang berfungsi memonitor jaringan. Elemen yang dimonitor
bisa berupa aktivitas jaringan, hidup/matinya node, dll. Protokol Simple
Network Management Protocol berfungsi untuk hal ini, jika semua node mendukung
SNMP-agent maka perangkat lunak monitoring dapat memantau semua aktivitas yang
terjadi di node misalnya kinerja processor, penggunaan RAM, trafik input/output
dll. Salah satu aplikasi ini yang dikembangkan di Linux adalah NetSaintdan MRTG
(Multi Router Traffic Grapher). Aplikasi Backup dalam NOS menjadi salah satu hal
yang penting dalam jaringan, NOS biasanya sudah membundel aplikasi ini dalam
paketnya. Backup bisa dilakukan secara software ataupun hardware, secara
software seorang admin bisa melakukan remote backup ke mesin lain secara
berkala, secara hardware backup biasanya dilakukan dengan disk-mirroring.
5. Pengembangan
Pengembangan
jaringan meliputi 4 tahap yang harus dilalui untuk mendapatkan hasil yang
sempurna dalam jaringan. Keempat tahap tersebutadalah planning (perencanaan),
design (perancangan), implementation (implementasi) dan operation
(operasional).
a. Perencanaan
Tahap awal ini bertujuan
untuk mendapatkan needs (kebutuhan), keinginan (desirability) dan kepentingan
(interest). Untuk mendapatkan ketiga hal ini harus dilakukan survey ataupun
wawancara terhadap user. Selain itu harus ditentukan pendekatan yang paling
feasible untuk tahapan selanjutnya. Satu langkah yang paling penting dalam
perencanaan jaringan ini adalah pencarian/investigasi dalam konteks sebelum
jaringan terbentuk. Investigasi ini ditujukan untuk mencari pola kerja, alur,
trafik dan kemungkinan bottleneck di dalam jaringan, selain itu investigasi ini
bisa membantu dalam kemungkinan kebutuhan di masa selanjutnya. Berbicara dengan
user langsung akan mendapatkan input yang lebih signifikan tentang kebutuhan
mereka, keinginan dan mungkin juga ketakutan user. Sebagai admin anda harus
bekerjasama dengan user. Keputusan terhadap sistem jaringan bisa dilakukan
dengan dua hal, memenuhi kebutuhan secara langsung atau memenuhi kebutuhan
melalui hal yang bersifat alternatif. Dalam beberapa kondisi investasi di awal
mungkin lebih besar dibandingkan dengan operasional yang ada, tapi di masa
mendatang investasi maupun operasional selanjutnya bisa jauh lebih kecil.
Selain kebutuhan di atas juga harus didefinisikan batasan yang ada seperti
perangkat yang ada, kemampuan user, kondisi lingkungan seperti suhu dan
kelembaban dll.
Langkah
selanjutnya adalah merancang biaya dengan batasan faktor-faktor kebutuhan dan
keinginan di atas. Elemen-elemen yang menyangkut pembiayaan antara lain:
•
Kabel, biaya kabel itu sendiri dan
proses instalasinya, bisa terjadi biaya instalasi lebih tinggi dari biaya kabel
itu sendiri.
•
Perangkat Keras, seperti komputer,
NIC, terminator, hub dll.
•
Perangkat Lunak, NOS, client dan
berbagai aplikasinya.
•
Pelindung Jaringan, seperti
Uninterruptible Power System (UPS), anti petir, spark arrester.
•
Biaya habis, biaya konsultan,
arsitek maupun operator pada saat instalasi.
•
Biaya berjalan, seperti biaya bulanan
bandwidth, listrik, AC, gaji admin dan operator.
·
Biaya pelatihan untuk administrator
dan user.
Selain elemen-elemen di atas ada satu yang sering dilupakan
yaitu biaya downtime. Downtime terjadi pada saat pemindahan dari sistem lama ke
sistem baru, pada saat downtime ini terjadi pengurangan produktifitas karena
user harus menunggu sistem yang baru berjalan dan pada saat sistem baru ini
mendapatkan kegagalan, sementara sistem harus dikembalikan ke keadaan semula.
b.
Perancangan
Tahap ini merupakan detail perencanaan di atas. Dalam tahap
ini faktor-faktor yang ada dalam perencanaan dijabarkan secara detail untuk
kebutuhan tahap selanjutnya pada saat implementasi. Perancangan jaringan adalah
proses yang mystic-mixture art, science, keberuntungan (luck) dan accident
(terjadi begitu saja). Meskipun penuh dengan proses yang misterius ada banyak
jalan dan strategi untuk melaluinya.
Jumlah node dan pendelegasian tugas. Isu yang banyak dikenal
dalam perancangan jaringan adalah jumlah node/titik yang ada. Dari jumlah node
yang ada bisa kita definisikan tugas yang harus dikerjakan oleh setiap node,
misalnya karena jumlah node sedikit print-server cukup satu disambungkan di
server atau di salah satu workstation. Jika jumlah node lebih banyak ada
kemungkinan terjadi duplikasi tugas untuk dibagi dalam beberapa segmen jaringan
untuk mengurangi bottleneck.
Pendefinisian Operasional Jaringan. Langkah yang bagus jika
anda mendapatkan perhitungan sumber daya dan pemakaian jaringan. Perhitungan ini
berkaitan dengan spesifikasi perangkat keras yang akan dipakai seperti apakah
harus menggunakan switch daripada hub, seberapa besar memory yang dibutuhkan,
apakah dibutuhkan kabel riser fiber optik karena jaringan menyangkut bangunan
berlantai banyak, dan sebagainya.
Pendefinisian Administrasi Keamanan. Tipe keamanan jaringan
berkaitan banyak dengan jenis autentifikasi dan data dalam jaringan. Selain
ancaman terhadap jaringan dari arah luar juga harus diperhatikan ancaman dari
arah dalam, dari user jaringan itu sendiri. Pertimbangan terhadap keamanan ini
juga mempengaruhi pemakain peralatan baik secara fisik dan logik. Secara fisik
misalnya penggunaan switch lebih aman terhadap proses sniffing dari satu node
ke broadcast jaringan, selain meningkatkan kinerja jaringan (pengurangan
broadcast yang berlebihan), secara logik misalnya penggunaan protokol jaringan
yang dipakai (apakah cukup protokol TCP/IP saja?), pemakaian protokol yang
secure yang dienkrip seperti SSH (Secure SHell), SSL (Secure Socket Layer) dan
PGP (Pretty Good Privacy).
Pendefinisian Administratif Jaringan. Untuk kelancaran
operasional jaringan harus ada pembagian tugas dalam memaintenance jaringan,
baik yang menyangkut perangkat lunak, standar prosedur maupun yang berkaitan
dengan sumber daya manusia seperti administrator dan operator. Aspek-aspek yang
berkaitan dengan operasional ini antara lain:
• Perawatan Pemantauan
dan backup, kapan, siapa dan menggunakan apa.
• Software dan upgrade untuk memastikan semua
software aman terhadap bugs.
• Standar prosedur untuk kondisi darurat seperti mati
listrik, virus ataupun rusaknya
sebagian dari alat.
• Regulasi yang
berkaitan dengan keamanan, seperti user harus
menggunakan password yang tidak mudah ditebak atau penggantian password
secara berkala.
Checklist dan
Worksheet. Checklist dan Worksheet berfungsi sebagai catatan kebutuhan,
kejadian dan prosedur yang terjadi dalam jaringan, biasanya berbentuk form yang
diisi oleh user ataupun siapa saja yang berkaitan dengan kejadian yang terjadi.
Checklist dapat digunakan dalam memproses kegiatan yang terjadi untuk bahan
pelaporan dan evaluasi. Setelah jaringan terbentuk bisa saja sistem manual ini
dipindahkan dalam bentuk digital menjadi Frequently Ask Questions (FAQ) dan
trouble-ticket. Beberapa vendor NOS tertentu membuat sistem checklist yang bisa
dipakai langsung oleh user. Di sisi operator jaringan ada juga yang menggunakan
sistem maintenance sheet yang digunakan oleh operator/admin untuk memastikan
prosedur perawatan berjalan sempurna.
a. Implementasi
Pemasangan jaringan secara aktual terjadi pada tahap
implementasi. Di tahap ini semua rencana dan rancangan diterapkan dalam
pekerjaan fisik jaringan. Beberapa pertimbangan dan saran dalam melakukan
instalasi jaringan : Tetap informasikan ke user apapun yang terjadi selama pemasangan.
Dapatkan diagram eksisting jaringan, jika terjadi kemungkinan kabel yang sudah
eksis tetap bisa dipakai atau digunakan sebagai backup/cadangan Tes semua
komponen sebelum dipasang dan tes kembali setelah komponen terpasang. Kabel dan
komponen harus dipasang oleh orang yang mengerti tentang hal tersebut. Jangan
melanjutkan ke langkah berikutnya sebelum memastikan langkah sebelumnya telah
benar-benar selesai. Catat dengan eksak perangkat keras yang dipasang termasuk aksesorisnya,
seperti catu daya (power suplly), patch cable, konektor dsb. Catat
masing-masing komponen yang terinstall termasuk spesifikasi dan lokasinya.
Setelah semua terpasang tes secara menyeluruh dalam jaringan. Install aplikasi
dalam jaringan dan lakukan tes. Jangan melakukan tes dengan data yang
sebenarnya, gunakan fake-data (data contoh). Selain catatan instalasi buatlah
manual yang detail untuk administrator, supervisor, operator maupun user. Manual
ini bisa dijadikan sebagai prosedur standar dalam operasional maupun perawatan.
Lengkapi manual dengan diagram dan as-built-drawing dari sistem kabel yang dipasang.
Tahap implementasi harus dibarengi dengan proses pelatihan. Proses pelatihan
ini ditujukan ke semua pemakai jaringan baik itu administrator, supervisor,
operator maupun user. Proses pelatihan bisa diadakan secara in-house maupun
outside training. Tahap pelatihan ini juga menjadi faktor dalam pembiayaan
jaringan secarakeseluruhan.
Implementasi dalam lingkungan kerja. Selain implementasi sebuah jaringan baru
dalam kondisi tertentu dalam lingkungan kerja tidaklah semudah memasang
jaringan yang benar-benar baru. Banyak pertimbangan yang harus diperhatikan
seperti adaptasi terhadap jaringan baru, waktu downtime dan masalah lain yang
bisa saja timbul. Ada beberapa strategi dalam menghadapi hal ini:
- Cold conversion, strategi ini
adalah penggantian total dari jaringan lama (atau tanpa jaringan) ke
jaringan baru. Strategi ini termasuk paling mudah dilakukan tetapi
strategi ini biasanya tidak dipakai untuk jaringan yang mempunyai
tugas/misi yang kritis seperti jaringan yang menghubungkan kasir pasar
swalayan, tidak boleh terjadi downtime.
- Conversion with overlap,
strategi ini melakukan pemasangan dan operasional secara paralel, selama
jaringan baru dipasang jaringan lama tetap berjalan sambil sedikit demi
sedikit beralih ke jaringan baru. Strategi ini harus mempertimbangkan
waktu jika faktor waktu menjadi batasan utama.
- Piecemeal conversion, strategi
ini mirip dengan strategi sebelumnya hanya dilakukan secara lebih detail
dan bertahap.
6. Konsep Pengembangan Sistem Informasi
Untuk pengembangan sebuah sistem, itu berarti kita
akan mengembangkan sebuah sistem baru dengan acuan analisa dan evaluasi dari
sistem lama.
1 Comments
sip min
ReplyDeleteTang buka lcd