1) Keseimbangan
Karya
seni/desain harus memiliki keseimbangan agar enak dilihat, tidak berat sebelah.
Sebuah karya dikatakan seimbang manakala semua bagian pada karya bebannya sama,
sehingga ada gilirannya akan membawa rasa tenang dan enak dilihat. Ada beberapa
jenis keseimbangan, yaitu keseimbangan simetris, memancar, sederajat dan
tersembunyi.
a)
Keseimbangan simetris
Keseimbangan simetris yaitu keseimbangan antara ruang
sebelah kiri dan ruang sebelah kanan sama persis, baik dalam bentuk bentuknya,
besaran ukurannya, arahnya, warna maupun teksturnya. Jenis keseimbangan ini
sanat mudah membuatnya, yaitu dengan cara menyamakan sepenuhnya ruang sebelah
kiri dengan ruang sebelah kanan. Komposisi yang sama persis ini menghasilkan
kesan kaku dan statis, tidak ada gerak, sesuai untuk membuat desain yang bersifat
resmi.
Gambar 49. Keseimbangan
simetris
b)
Keseimbangan memancar
Keseimbangan
memancar sesungguhnya sama dengan keseimbangan simetris, tetapi kesamaan
polanya bukan hanyadiantara ruang sebelah kanan dan kiri saja, melainkan juga
antara ruang sebelah atas dan bawah.
Gambar 50. Keseimbangan
memancar
c)
Keseimbangan sederajat
Keseimbangan sederajat yaitu keseimbangan komposisi
antara ruang sebelah kiri dan sebelah kanan tanpa memperdulikan bentuk yang ada
dimasing-masing ruang.
Gambar 51. Keseimbangan sederajat
d)
Keseimbangan tersembunyi
Keseimbangan tersembunyi sering juga disebut
keseimbangan asimetris yaitu keseimbangan antara ruang sebelah kiri dengan
kanan meskipun keduanya tidak memiliki besaran sama maupun bentuk bentuk yang
sama.
Gambar 52. Keseimbangan
tersembunyi
2) Keserasian/proporsi
Proporsi merupakan salah satu prinsip dasar seni rupa
untuk memperoleh keserasian. Karya seni/desain harus serasi agar enak
dinikmati. Karya yang tidak serasi tentu tidak sedap dipandang. Proporsi pada
dasarnya menyangkut perbandingan ukuran yang sifatnya matematis. Yang menjadi
masalah adalah bahwa karya seni/desain berangkat dari rasa, sehingga sangat
sulit menetapkan ukuran perbandingan yang bersifat matematis ke dalamnya.
Dalam mempelajari proporsi terdapat tiga hal yang
perlu dipahami, yaitu proporsi ideal, proporsi pemecahan masalah, proporsi
penyangatan.
a) Proporsi
ideal
Proporsi yang
ideal adalah suatu ukuran perbandingan dari penciptaan karya seni yang dibuat
atas dasar kaidah-kaidah perbandingan yang dianggap paling ideal sehingga
diperoleh karya seni yang menarik.
Terdapat empat
masalah proporsi ideal yaitu proporsi bentuk bentuk dan proporsi ruang,
proporsi antara bentuk bentuk dan ruang, proporsi antara bentuk bentuk dalam
ruang, proporsi warna.
o
Proporsi bentuk bentuk dan proporsi ruang
Bentuk bentuk dapat berupa dua dimensi dan tiga
dimensi. Demikian pula dengan ruang, dapat berupa dua dimensi dan tiga dimensi.
Dua dimensi memiliki dimensi panjang dan lebar, sementara tiga dimensi memiliki
dimensi panjang, lebar dan tinggi/tebal. Proporsi bentuk bentuk maupun proporsi
ruang adalah menyangkut ukuran, dimana proporsi yang dianggap ideal pada
umumnya dinyatakan dengan ukuran yang bersifat matematis. Beberapa proporsi
bentuk bentuk dan proporsi ruang yang bersifat matematis tersebut diantaranya :
ü The
golden oblong, merupakan suatu ukuran perbandingan bentuk bentuk dan keluasan
ruang yang telah dicipta sejak jaman Yunani, yaitu perbandingan ukuran keluasan
2 : 3 untuk dua dimensi dan perbandingan ukuran keluasan 5 : 7 : 11 untuk tiga
dimensi.
Gambar 53. The golden
oblong
ü The
golden mean, merupakan prinsip perbandingan keluasan 1 : 1,618. Perbandingan
ini diperoleh dari deret ukur 1, 1,618, 2, 2,618…. dan seterusnya, yang secara
relative sama dengan deret ukur 8, 13, 21, 34, 55, 89 … dan seterusnya, yang
secara relative pula sama dengan deret ukur 13/8, 21/13, 34/21, 55/34, 89/55 …
dan seterusnya.
ü The
golden mean rectangle, merupakan proporsi persegi panjang atas dasar prinsip
the golden mean dengan perbandingan panjang 1,618 dan lebar 1. Proporsi jenis
ini sering disebut proporsi agung.
o
Proporsi antara bentuk bentuk dan ruang
Proporsi ukuran antara bentuk bentuk dan ruang tempat
dimana bentuk bentuk itu berada, tidak ada ukuran yang pasti. Semuanya hanya
berdasarkan rasa. Proporsi tersebut antara lain sebagai berikut
ü Ukuran
obyek yang sangat kecil dibandingkan dengan keluasan ruang tempat obyek itu
berada, akan terasa obyek termakan/tertelan ruang dan ruang terasa kosong.
Namun sering juga obyek yang kecil diantara ruang yang kosong menjadi menarik
perhatian.
ü Proporsi
antara ruang dan bentuk yang ada didalamnya yang ideal kurang lebih 75% ruang
terisi.
ü Ukuran
obyek yang teramat besar atau obyek memenuhi semua ruang, obyek terasa
mendominasi, tetapi trasa sesak, trasa tidak dapat bergerak, terasa muatan
terlalu berat.
ü Ukuran
obyek yang sangat besar dan keluar dari bingkai, obyek akan kehilangan bentuk
dan tidak mendominasi lagi. Bentuk yang terpotong bingkai ini secara psikologis
member kesan suatu ukuran yang besarnya tak terhingga. Metode ini sangat
penting untuk tujuan komunikasi persuasi pada desain grafis.
ü Susunan
beberapa obyek dengan ukuran besar dan jumlah sedikit pada suatu ruang akan
terasa berat, kuat, sedikit sesak
ü Susunan
beberapa obyek dengan ukuran kecil dan jumlah banyak pada suatu ruang akan
terasa ringan, sedikit longgar
ü Susunan
bentuk dengan jumlah ganjil pada suatu ruang terasa lebih menarik dibandingkan
dengan susunan berjumlah genap.
o
Proporsi antara bentuk bentuk dalam ruang
Prinsip proporsi pada dasarnya adalah hukum hubungan.
Dari hubungan antara bentuk bentuk dan ruang akan melahirkan efek tertentu
ü Susunan
bentuk dengan hubungan ukuran secara repetisi membawa efek pandangan mata
terhenti dan terasa menjemukan
ü Susunan
bentuk dengan hubungan ukuran secara transisi membawa efek pandangan berhenti
sejenak kemudian berkeliling ke seluruh obyek secara halus
ü Susunan
bentuk dengan hubungan ukuran secara oposisi membawa efek pandangan terkejut,
terbelalak, pandangan cepat tertangkap namun cepat juga beralih ke obyek lain
o
Proporsi warna
Untuk memperoleh komposisi warna yang sebanding
keluasannya, maka berdasarkan hasil percobaan Newton diperoleh perbandingan
keluasan sebagai berikut.
ü Keluasan
warna kuning 3 bagian
ü Keluasan
warna merah 5 bagian
ü Keluasan
warna biru 8 bagian
Komposisi warna yang menggunakan perbandingan keluasan
warna dengan perbandingan tersebut akan menghasilkan komposisi yang sebanding,
artinya masing-masing memiliki kekuatan yang sama, tidak ada yang menonjol.
Jika salah satu warna dibesarkan ukurannya, maka akan menjadi tidak seimbang
dan warna yang perbandingan keluasannya diperbesar akan menjadi menonjol dan
dominan.
b) Proporsi
pemecahan masalah
Dalam mencipta karya seni/desain, sering dijumpai
bentuk-bentuk yang tidak proporsional sehingga karya seni menjadi tidak serasi.
Oleh karena itu harus dicarikan pemecahan untuk memperbaiki bentuk-bentuk tidak
proporsional tersebut agar serasi. Pemecahan masalah dapat dilakukan dengan
mengubah kesan melalui kekuatan karakter garis dan warna. Adapun kekuatan
karakter garis dan warna tersebut antara lain :
ü Garis-garis
horizontal terasa menambah ukuran panjang mendatar dan terasa mengurangi ukuran
tinggi sebenarnya
ü Garis-garis
vertical terasa menambah ukuran tinggi sebenarnya dan terasa mengurangi ukuran
panjang mendatar
ü Warna-warna
dengan value terang terasa memperluas ukuran dan terasa menambah besar ukuran
ü Warna-warna
dengan value gelap terasa mempersempit ukuran dan terasa memperkecil bentuk
ukuran
Pengetahuan
tentang karakter garis dan value warna tersebut dapat digunakan untuk
memecahkan masalah bentuk bentuk yang tidak proporsional menjadi serasi.
Misalnya, rumah yang langit-langitnya tinggi sebaiknya dihiasi dengan
garis-garis horizontal dan rumah yang langit-langitnya rendah sebaiknya dihiasi
dengan garis-garis vertical.
c) Proporsi
penyangatan
Proporsi penyangatan artinya proporsi yang
dilebih-lebihkan atau disangatkan untuk tujuan tertentu. Dalan desain banyak
dilakukan upaya melebih-lebihkan untuk menciptakan daya tarik/dominasi.
Misalnya bentuk iklan dengan ukuran dua kolom dan panjang setinggi halaman
Koran.
3) Kesederhanaan
Kesederhanaan artinya tidak lebih dan tidak kurang,
jika ditambah terasa menjadi ruwet dan jika dikurangi terasa ada yang hilang. Sederhana
bukan berarti harus sedikit, tetapi yag tepat adalah pas. Misalnya untuk
menggambarkan sebuah pasar, jika digambarkan hanya dengan obyek satu orang
tidak dapat disebut sederhana, karena suasana pasar tidak tergambarkan. Maka
sederhananya pasar barangkali memerlukan lima sampai sepuluh orang, mana yang
lebih pas.
1)
Kejelasan
Jelas artinya mudah dipahami, mudah dimengerti, tidak
memiliki lebih dari satu arti. Prinsip kejelasan sesungguhnya lebih tepat untuk
tujuan tata desain, karena desain adalah seni terapan yang ditujukan untuk
kepentingan orang lain, dimana desain harus dapat dimengerti orang lain. Untuk
desain komunikasi visual, misalnya, suatu desain harus dapat dibaca dengan
jelas, harus dapat dimengerti maksud dan isi desain.
0 Comments