KOMPOSISI CHROMA
Benda apa saja dialam ini
masing-masing menampakkan diri antara lain melalui warnanya. Penampakan ini
dimungkinkan karena adanya cahaya. Sering pula terlihat adanya beberapa benda memiliki
hue yang sama, tetapi kecemerlangannya berbeda. Misalnya ada benda yang
berwarna merah cemerlang, ada pula yang merah suram, redup, keruh dan
sebagainya. Hal ini terjadi karena kekuatan/intensitas warna benda tersebut
berbeda. Warna-warna pelangi adalah yang paling cemerlang, mereka memiliki
intensitas tertinggi atau maksimum sehingga merupakan warna yang paling murni.
Warna-warna yang semakin rendah
intensitasnya adalah warna-warna yang semakin lemah dan merupakan warna yang
tidak murni lagi. Warna-warna ini sudah teredam atau tercampur bahan lain.
Makin rendah intensitas warna akan makin suram penampilannya. Akhirnya pada
intensitas minimum, warna akan kehilangan jati dirinya dan menjadi jenuh
seperti warna kelabu. Misalnya warna merah. Jika merah tercampur warna
komplemennya (hijau), maka warna merah akan menjadi jenuh, tidak ada unsure
merahnya lagi dan akan tampak kelabu.
Tinggi rendahnya intensitas
warna, kuat lemahnya warna, cerah redupnya warna atau murni kotornya warna
adalah dimensi chroma. Intensitas warna ini sering pula disebut dengan istilah
brightness atau kecerahan dan kesuraman warna, sedangkan penyerapan atau
peredaman warna yang menentukan intensitas warna disebut dengan saturation.
Untuk menurunkan intensitas suatu
warna, caranya adalah dengan mencampur dengan warna komplemennya. Makin banyak
campuran warna komplemennya, maka akan semakin redup/suram. Jika dua warna
komplemen saling bercampur dalam kondisi sama kuat, maka keduanya akan saling
merusak sehingga menjadi jenuh dan kehilangan jati dirinya, berubah menjadi
kelabu.
Fungsi chroma adalah untuk
mengubah karakter warna. Misalnya warna merah murni yang berkarakter garang,
ganas, panas, bersemangat, akan berubah karakternya menjadi lemah lembut,
sopan, tenang, teduh setelah tercampur dengan warna komplemennya, yaitu hijau.
0 Comments