Lapisan fisik (physical layer)
merupakan dasar semua jaringan di dalam model referensi OSI yang mana merupakan
karakteristik perangkat keras yang fungsinya untuk mentransmisikan sinyal data
baik itu data analog maupun data digital. Selain itu physical layer juga merupakan sarana sistem untuk mengirimkan data
ke perangkat lain yang terhubung di dalam suatu jaringan komputer.
Lapisan
fisik (physical layer) adalah lapisan
terbawah dari model referensi OSI, di mana lapisan ini berfungsi untuk
menentukan karakteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer
dalam jaringan. Pada sisi transmitter, lapisan fisik menerapkan fungsi
elektris, mekanis dan prosedur untuk membangun, memelihara dan melepaskan
sirkuit komunikasi guna mentranmisikan informasi dalam bentuk digit binear ke
sisi receiver. Sedangkan lapisan fisik pada sisi receiver akan menerima data
dan mentransmisikan ke lapisan atasnya.
1 Sinyal Data
Pada
proses komunikasi, data yang hendak ditransmisikan akan dikodekan terlebih
dahulu dalam bentuk sinyal analog dan sinyal digital.
1.1 Sinyal Analog
Sinyal analog adalah sinyal data dalam
bentuk gelombang yang sambung-menyambung atau kontinu, tidak ada perubahan
tiba-tiba dan mempunyai besaran, yaitu amplituda dan frekuensi.
Perhatikan gambar
.1.Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan tranmisi data dapat
mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog
umumnya berbentuk sinusoidal yang memiliki tiga variabel dasar, yaitu
amplitudo, frekuensi dan phase.
Gambar
1 Sinyyal Analog
1.2 Amplitudo
Amplitudo merupakan ukuran tinggi
rendahnya tegangan dari sinyal analog. Gambar .2 berikut ini menunjukan lebih
jelas apa yang dimaksud dengan amplitudo.
Gambar.2 Amplitudo
1.3 Frekuensi
Frekuensi adalah jumlah gelombang
sinyal analog dalam waktu satu detik. Tampilannya dapat dilihat dari Gambar .3
Gambar
.3 Frekuensi
1.4 Phase
Phase adalah
besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu. Phase pada sudut 0o,90o,180o,270o
dan 360o diperlihatkan oleh Gambar 4
Gambar 4 Phase
Dengan
menggunakan tiga veriabel tersebut, maka akan diperoleh tiga jenis modulasi,
yaitu:
v Amplitudo
Modulation (AM)
Modulasi ini menggunakan amplitudo
sinyal analog untuk membedakan dua keadaan sinyla digital. Pada AM, frekuensi
dan phase sinyal tetap, sedangkan yang berubah-ubah adalah amplitudonya
(Gambar.5)
Dengan cara ini, maka keadaan 1 (high) sinyal digital diwakili dengan
tegangan yang dimiliki keadaan 0 (low)
sinyal digital. Penerima cukup membedakan mana sinyal yagn lebih besar
amplitudonya dan mana yang lebih kecil, tanpa perlu memperhatikan bentuk sinyal
tersebut untuk mendapatkan hasilnya. Kalau penerima harus menerima sinyal
analog murni, perbedaan bentuk yang sedikit saja sudah menunjukan perbedaan
hasil.
Cara ini adalah cara yang paling mudah
dalam melakukan modulasi, tetapi juga paling mudah mendapatkan
pengaruh/gangguan dari kondisi media tranmisinya.
Gambar
.5 Amplitudo modulation
v Frequency Modulatio (FM)
Modulasi ini mempergunakan frekuensi
sinyal analog untuk membedakan dua keadaan sinyal digital. Pada FM, amplitudo
dan phase tetap, tetapi frekuensinya berubah-ubah (Gambar .6).
Jadi keadaan sinyal digital dibedakan
atas dasar besar kecilnya frekuensi sinyal analog. Cara ini cukup sulit, tetapi
juga akan cukup terlindung dari gangguan yang berasal dari media transmisinya.
Gambar
.6 Frequency Modulatio
v Phase Modulation (PM)
Modulasi jenis ini menggunakan perbedaan
sudut fase dari sinyal nalog untuk membedakan dua keadaan dari sinyal digital.
Pada cara ini, amplitudo dan frekuensi tidak berubah, tetapi phase-nya berubah-ubah(lihat Gambar 3.7)
Cara ini merupakan modulasi yang palinga
baik, tetapi paling sulit. Bentuk PM paling sederhana adalah pergeseran sudut phase 180 derajat setiap penyaluran bit
0 dan tidak ada pergeseran sudut bila bit 1 disalurkan. Dengan cara tersebut
maka bit yang disalurkan sama dengan band
rate.
Gambar
3.7
Phase Modulations
1.1.4. Sinyal Digital
Sinyal
digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan
yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1 seperti ditunjukan pada Gambar
3.8. sinyal digital hanya mencapai jarak jangkauan pengiriman data yang relatif
dekat.
Gambar
.8 sinyal digital
Dalam
proses transmisi data, digunakan sebuah alat yang dinamakan modem. Modem
merupakan singkatan dari modulator
demodulator. Sebagai modulator,
modern menerjemahkan data atau informasi dalam bentuk sinyal digital menjadi
sinyal analog dan kemudian menggabungkanya dengan frekuensi pembawa (carrier), sedangkan sebagai demodulator,
modern menerjemahkan data atau informasai sinyal analog tersebut ke dalam
bentuk sinyal digital.
Ada empat kemungkinan pasangan betuk
sinyal data dan sinyal transmisi yang terjadi setelah mengalami proses
transmisi data. Empat kemungkinan itu diuraikan dalam keterangan sebagai
berikut.
1.1.5.
Digital Data Digital Transmission
Pada digital datadigital transmission, data yang dihasilkan oleh transmitter berupa data digital dan
ditransmisikan dalam bentuk sinyal digital menuju ke receiver.
Dalam bentuk
transmisi ini, dikenal ada dua macam cara pensinyalan yaitu sebagai berikut.
v Non
Return to Zero (Gambar
3.9) merupakan pensinyalan pada RS 232.
Gambar
3.9 Non Return to Zero
v Return
to Zero (Gambar
10)
Gambar
10. Return to Zero
Pada
metode digital data digital transmissionI
ini tidak dibutuhkan modem, karena sinyal data dan sinyal transmisinya
sama.
1.1.6.
Analog Data Digital Transmission
Pada analog data digital transmission, data yang dihasilkan oleh transmitter berupa sinyal analog dan
ditransmisikan dalam bentuk sinyal digital menuju ke receiver. dalam kondisi
yang baik.Metode ini digunakan untuk pengiriman data suara atau gambar sehingga
data sampai ke tujuan
Pada metode ini, dibutuhkan modem
pada sisi transmitter untuk menerjemahkan data dalam bentuk sinyal
analog menjadi sinyal digital dan modem sisi receiver yang akan
menerjemahkan data dalam bentuk sinyal digital yang diterima menjadi sinyal
analog lagi. (Gambar 11)
Gambar
11 Analog data digital
1.1.7.
Digital Data Analog Trasnmission
Pada digital data analog transmission, sinyal data yang dihasilkan oleh
transmitter oleh transmitter berbentuk sinyal digital dan ditransmisikan dalam
betnuk sinyal analog menuju receiver.
Bentuk transmisi ini digunakan untuk proses transmisi data antar komputer yang
jaraknya sangat jauh antara komputer satu dengan komputer yang lainnya.
Dalam transmisi ini dikenal tiga
macam pensinyalan sinyal
analog, yaitu:
v Amplitudo
Shift Keying (ASK)
Pada saat ini, amplitudo gelombang pembawa diubah-ubah
sesuai informasi yang ada. Lebar amplitudo pada ASK ada dua macam, yaitu dua
tingkat (0-1) atau empat tingkat (0-11). Gambar 3.12 menampilkan perubahan yang
terjadi pada gelombang pembawa dengan pensinyalan ASK.
Gambar 12 Amplitudo Shift Keying
v Frequency
Shift keying (FSK)
teknik
ini mengubah frekuensi pembawa berdasarkan bit 1 dan bit 0 (Gambar 3.13).
transmisi ini banyak digunakan untuk tranmisi dengan kecepatan rendah. Derau
yang dialami oleh FSK lebih kecil dari modulasi pada ASK
Gambar 3. Frequency Shift keying
v
Phase Shift Keying (PSK)
Dalam
teknik ini fase dari gelombang pembawa diubah-ubah sesuai dengan bit 1 dan 0,
sehingga proses modulasi ini akan dihasilkan perubahan phase. Sistam ini
digunakan dalam transmisi yang memiliki kecepatan sedang dan tinggi. Dengan
teknik FSk perubahan yang terjadi seperti yang ditampilkan Gambar .14.
Gambar
.14 Phase Shift Keying
1.1.8.
Analog Data Analog Transmission
Pada analog data analog transmission, data yang dihasilkan oleh transmitter dalam bentuk sinyal analog
dan ditransmisikan dalam bentuk sinyal analog ke receiver. Metode ini digunakan oleh pemancar radio.
2
.Jenis Transmisi
Jenis transmisi sinyal data atau
informasi dalam suatu media komunikasi dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu
transmisi paralel dan transmisi serial.
2.1
Transmisi Paralel
Pada transmisi paralel, satu
konektor yang terdiri dari tujuh atau delapan bit (ASCII) ditransmisikan secara
serentak setiap saat. Misalnya bila digunakan kode ASCII, maka dibutuhkan
sebanyak delapan jalur untuk mentransmisikan sekaligus 8 bit untuk satu
karakter kode ASCII. Tampilan dari transmisi paralel dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar
15 Transmisi Pararel
Pada
transmisi paralel ini yang ditransmisikan secara paralel adalah bit-biy yang
mewakili satu karakter, sedangkan masing-masing karakter ditransmisikan secara
serial. Komunikasi paralel digunakan untuk komunikasi jarak dekat, biasanya
transmisi ini digunakan untuk mentransmisikan sinyal di dalam komputer atau
antara komputer ke printer. Contoh dari jenis komunikasi paralel adalah
konektor DB-25 yang bisa dilihat pada Gambar 3.16.
Gambar
16 Konektor
DB-25
Pengiriman
dengan mode transmisi paralel ini memiliki kecepatan yang tinggi, kerena setiap
saat dapat langsung di transmisikan suatu karakter. Namun mode transmisi ini
membutuhkan kabel khusus yang terdiri dari beberapa jalur yang akan digunakan
dalam pengiriman dari karakter tersebut.
2.2 Transmisi
Serial
Transmisi
serial merupakan bentuk transmisi yang secara umum dipergunakan. Pada transmisi
serial ini, masing-masing bit dari suatu karakter dikirimkan secara berututan,
yaitu bit per bit, dimana satu bit diikuti oleh bit berikutnya (gambar 17).
dalam sistem ini, penerima akan mengumpulkan sejumlah bit (untuk sistem ASCII=8
bit) yang dikirimkan oleh transmitter untuk kemudian dijadikan menjadi satu
karakter.
Gambar
17 Transmisi
serial
Transmisi
serial ini dapat dikelompokan dalam tiga bentuk, yaitu synchronous
transmission, asynchronous transmission dan isochronous transmission.
2.2.1
Synchronous Transmission
Synchronous
Transmission merupakan bentuk transmisi serial yang mentransmisikan data atau
informasi secara kontinu. Transmisi jenis ini sering menghadapi permasalahan,
yaitu masalah sinkronisasi dan sinkronisasi karakter (gambar 18 dan gambar 19).
Gambar
18 sinkronisasi
bit
Pemasalahan
utama dalam sinkronisasi bit adalah masalah waktu kapan transmitter mulai
meletakkan bit-bit yang akan dikirim ke media transmisi dan kapan penerima
harus mengetahui dengan tepat untuk mengambil bit-bit yang akan dikirim
tersebut.
Masalah
ini dapat diatasi dengan clock yang ada di transmitter dan clock yang ada di
receiver. Clock pada transmitter akan memberitahu kapan harus meletakkan
bit-bit yang akan dikirim, misalnya jika diinginkan untuk mengirim dengan
kecepatan 100 bps dan clock di receiver juga harus diatur untuk mengambil dari
jalur transmisi 100 kali tiap detiknya.
Permasalahn
kedua dalam synchronous transmission adalah character synchronization.
Permasalahan ini berupa penentuan sejulah bit-bit mana saja yang merupakan
bit-bit pembentuk suatu karekter. Hal ini dapat diatasi dengan memberikan
karakter SYN. Umumnya dua atau lebih kontrol transmisi SYN yang diletakkan di
depan blok data yang dikirimkan. Perhatikan gambar 3.19
Gambar.19
sinkronisasi
karakter
Bila hanya dipergunakan sebuah karakter kontrol transmisi
kemungkinan dapat terjadi false synchronization.
Perhatikan gambar 20.
Gambar
20 kesalahan
sinkronisasi
Untuk
mencegah false synchronization, dua
buah karakter kontrol SYN dapat digunakan di awal dari blok data yang
ditransmisikan. Receiver setelah
mengidentifikasikan bentuk SYN yang pertama, kemudian mengidentifikasi 8 bit
berikutnya, kalau berupa karakter kontrol SYN yang kedua, maka setelah itu
dimulai menghitung setiap 8 bit dan merangkai menjadi sebuah karakter.
2.2.2
Asynchronous Transmission
Asyncronous Transmission merupakan
bentuk transmisi serial yand dalam mentransmisikan data atau informasi tidak
secara kontinyu, dimana transmitter dapat
mentransmisikan karakter-karakter pada interval waktu yang berbeda atau dengan
kata laiin tidak harus dalam waktu yang sinkron antara pengiriman satu karakter
dengan karakter berikutnya (gambar .21)
Gambar
21 asynchronous
transmission
Tiap-tiap
karakter yang ditransmisikan sebagai satu kesatuan yang berdiri sendiri dan
penerima harus
dapat mengenal masing-masing karakter tersebut. Untuk mengatasi hal ini, maka
masing-mmasing karakter diawali suatubit tambahan, yaitu start bit yang berupa nilai bit 0 dan stop bit yang berupa nilai bit 1 yang diletakkan pada akhir dari
masing-masing karakter.
Asyncronous
Transmission lebih aman dibandingkan
dengan synchronous transmission .
pada asynchronous transmission, bila suatu kesalahan terjadi pada data yang
ditransmisikan, hanya akan merusak satu blok dari data. Akan tetapi,
asynchronous transmission kurang efisien karena memerlukan bit-bit tambahan
untuk tiap-tiap karakter yaitu start bit dan
stop bit.
2.3
Isochronous Transmission
Isochronous
Transmission merupakan kombinasi dari asynchronous transmission dan synchronous
transmission. Setiap pengiriman karakter akan diawali dengan start bit dan diakhiri stop bit, tetapi antara transmitter dan
receiver disinkronkan pada saat terjadi pengiriman data secara kontinu.
Sinkronisasi dilakukan sebesar satuan waktu tertentu (lihat gambar .22)
Gambar
.22 isochronous
transmission
Selain keuntungan di atas, terdapat beberapa kekurangan
dari sistem baseband ini, yaitu :
·
Kapasitas
pengiriman data sangat terbatas karena hanya terdapat satu lintas data,
sehingga hanya satu pasang komputer yang dapat berkomunikasi pada saat yang
sama.
·
Jarak
perjalanan sinyal listriknya terbatas.
·
Sambungan
kabel ground agak sukar.
·
Untuk
area yang luas dibutuhkan biaya instalasi yang mahal.
2.4
Broadband
Metode
ini digunakan untuk mentransmisikan sinyal analog. Maka, apabila dalam bentuk
sinyal digital harus dimodulasikan lebih dahulu menjadi sinyal analog. Media
yang digunakan berupa kabel coaxial broadband yaitu dengan menggunakan media
frekuensi radio atau satelit. Data dari beberapa terminal dapat menggunakan satu
saluran, tetapi frekuensinya berbeda-beda, sehingga pada saat yang bersamaan
dapat dikirimkan beberapa jenis data melali beberapa frekuensi (gambar .25).
Gambar 25 teknik pengiriiman broadband
Keuntungan dari sistem transmisi
broadband adalah sebagai berikut :
·
Kapasitas
pengiriman data cukup tinggi, karena memiliki beberapa jalur transmisi.
·
Untuk
sistem broadband non kabel, daerah jangkauan lebih luas dengan biaya yang
relatif murah.
Disamping
keuntungan diatas yang dapat dimanfaatkan, terdapat beberapa kekurangan sistem
broadband, yaitu :
·
Harga
modem yang diperlukan relatif mahal.
·
Waktu
tunda perjalanan sinyal dua kali lipad dibandingkan dengan waktu tunda
perjalanan sinyal padaa sistem baseband, karena harus dilakukan modulasi sinyal
terlebih dahulu.
·
Proses
instalasi dan maintenance cukup sukar.
·
Untuk
media transmisi non kabel, harga frekuensi relatif mahal.
2.5.
Satuan Transmisi
Suatu aspek yang sangat penting dalam
komunikasi data adalah kecepatan pengiriman data lewat media transmisi.
Faktor-faktor yang memegang peranan dalam menentukan kecepatan maksimum, antara
lain adalah :
·
Mutu
jalur transmisi
·
Panjangnya
sambungan
·
Sifat-sifat
elektrikal
·
Jenis
modem
Mutu jalur transmisi ditunjukan oleh
bandwitdth-nya. Bandwidth menunjukan ukuran kapasitas jalur transmisi yang
dinyatakan dalam satuan :
·
Baud(Bd)
adalah kecepatan modulasi.
·
Bit
per detik (bps) adalah kecepatan sinyal.
·
Karekter
per detik (cps) adalah kecepatan transmisi.
Kecepatan modulasi
berhubungan dengan lalu lintas di jalur transmisi. Kecepatan elemen informasi
dalam jalur transmisi dinyatakan dalam satuan baud (elemen per detik). Pada dasarnya, kecepatan ini menunjukkan
kecepatan maksimum perubahan kondisi jalur transmisi. Satu elemen sama dengan
jumlah bit per detik yang dapat ditransmisikan dalam jalur transmisi.
Berikut ini adalah dua contoh perhitungan kecepatan
transmisi :
1. Sebuah
terminal starsn I stop beroperasi
dengan kecepatan sinyal yang relatif lambat, 110 bps. Pada kecepatan ini
digunakan modem yang mentransmisikan setiap bit sebagai satu elemen. Oleh
karena itu kecepatan modulasinya adalah 110 baud. Pada contoh ini,setiap
karakter terdiri dari 11 bit (1start, 7
data bit, I bit paritas dan 2 stop bit), sehingga kecepatan transmisinya
adalah 110 bps: 11 bit=10cps.
2. Suatu
terminal sinkron memiliki kecepatan sinyal 2400 bps. Misal diasumsikan bahwa
lebar baud tidak memadai untuk mempertahankan kecepatan ini. Oleh karena itu,
digunakan modulasi yang menggabungkan dua bit menjadi satu elemen, sehingga
diperoleh kecepatan modulasinya 1200 baud. Jika pada transmisi ini, satu
karakter terdiri dari 8 bit (7 bit data dan 1 bit paritas), maka kecepatan
transmisinya adalah 2400.
Bps:8 bit= 300 cps.
2.6. kapasitas Jalur Transmisi
Kapasitas jalur transmisi dapat
digolokan ke dalam tiga kelompok berdasarkan kapasitasnya, yaitu :
1. Narrowband channel (Subvoice grade channel)
kecepatan sinyal pada jalur
transmisi ini adalah 50 sampai 300 bps. Transmisi jenis ini membutuhkan biaya
instalasi yang telatif rendah, tetapi biasaya overheadnya relatif mahal dengan tingkat kesalahan yang cukup
besar.
2. Voiceband channel (voice grade channel)
Kecepatan sinyal pada jalur
transmisi ini adalah 300 sampai 500 bps.
Jalur transmisi ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu dial up (switched lines) dan private lines (lease line).Dial up adalah
saluran komunikasi yang diperoleh dengan menggunakan jaringan telepon.
Sebelumnya hubungan terjadi, pemakaian harus mendial nomor telepon tempat yang akan dituju. Sedangkan private line adalah saluran yang
menggunakan jaringan telepon, tetapi memakai fasilitas khusus sehingga dapat
dipergunakan oleh PERUMTEL.
3. Wideband channel
Kecepatan transmisi sinyal
pada jenis transmisi ini dapat mencapai jutaan bps, misalnya kabel coaxial, microwave dan lain lain.
2.7. Media Transmisi
Sesuai
dengan fungsinya yaitu untuk membawa aliran bit data dari satu komputer ke
komputer lainnya, maka dalam pengiriman data memerlukan media transmisi yang
nantiknya akan digunakan untuk keperluan transmisi. Setiap media mempunyai karateristik
tertentu, dalam bandwith, delay, biaya
dan kemudahan instalasi serta pemeliharaannya.
Media
transmisi merupakan suatu jalur fisik antara transmitter dan receiver dalam
sistem transmisi data. Media transmisi dapat diklasifikasikan sebagai guided
(terpandu) atau unguided (tidak terpandu). Kedua keduanya dapar terjadi dalam
bentuk gelombang elektromagnetik. Dengan media yang terpandu, gelombang dipandu
melalui sebuah media padat seperti kable tembaga terpilih (twisted pair), kabel
coaxial tembaga dan serat optik. Atmosfir dan udara adalah contoh dari unguided
media, bentuk transmisi dalam media ini disebut dengan sebagai wirelless
transmision.
Beberapa faktor yang berhubungan dengan media transmisi dan
sinyal sebagai
Ø Bandwidth
(lebar pita)
Semakin besarbandwidth sinyal maka semakin besar pula
data yang dapat ditangani.
Ø Transmission Impairement
(kerusakan transmisi)
Untuk media terpandu, kabel
twistedpair secara umum mengalami
kerusakan transmisi lebih dari pada kabel coaxial,
dan coaxial mengalaminya lebih
daripada serat optik.
Ø Interference
(Inteferensi)
Interferensi dari sinyal
dalam pita frekuensi yang saling overlapping
dapat menyebabkan distorsi atau dapat merusak sebuah sinyal.
Ø Jumlah penerima (receiver)
Sebuah media terpandu dapat
digunakan untuk membangun sebuah hubungan point-to-point
atau sebuah hubungan yang dapat digunakan secara bersama-sama.
Sesudah
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan media transmisi dan bisa
menentukan topologi yang cocok untuk jaringan yang akan dibangun tentunya pasti
kita perlu mengetahui peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam membangun suatu
jaringan komputer.
Adapun
media yang dibutuhkan selain komputer terlepas dari jenis jaringan yang akan
dibangun adalah: kabel dan Network
Interface Card (NIC) atau kartu
jaringan.
2.7.1 Kabel
Bila sumber data dan penerima jaraknya tidak terlalu jauh
dan dalam area lokal, maka dapat digunakan kabel sebagai media transmisinya.
Kabel merupakan komponen fisik jaringan yang paling rentan dan harus
diinstalasi secara cermat dan teliti. Walaupun kabel bukanlah sesuatu yang
begitu selesai diinstalasi, namun begitu jaringan terkena masalah, maka kabel
merupakan komponen pertama yang diperiksa, karena kemungkinan besar masalah
timbul pada komponen ini.
Kabel digolongkan ke dalam media transmisi yang terpandu.
Untuk media transmisi yang terpandu, kapasitas transmisi, dalam hal bandwidth atau data rate, tergantung secara kritis pada jarak dan keadaan media
apakah point-to-point atau multipoint, seperti Lokal Area Network (LAN).
Tiga media yang terpandu
yang secara umum digunakan untuk transmisi data adalah klaksial twisted pair,
dan fibre optic (serat optik).
2.7.2.
coaxial
Dewasa ini kabel coaxial merupakan media transmisi yang
paling banyak digunakan pada local area network dan menjadi pilihan banyak
orang karena selaen harganya murah, kabel jenis ini mudah digunakan.
Coaxial terdiri dari 2 konduktor, dibentuk untuk
beroperasi pada pita frekuensi besar. Terdiri dari konduktor inti dan di
kelilingi oleh kawat-kawat kecil. Di antara konduktor inti dengan konduktor
sekelilingnya di pisahkan dengan sebuah isolator (jacket/shield) seperti
ditunjukan gambar 3.26. kabel coaxial lebih kecil kemungkinan untuk
berinterferensi dikarenakan adanya shield. Coaxial digunajakan untuk jarak jauh
dan mendukung lebih banyak terminal dalam 1 jalur bersama.
Gambar 26 Coaxial
Penggunaan kabel coaxial secara umum adalah sebagai antena
televisi, transmisi telepon jarak jauh, link komputer dan LAN. Coaxial
dapat digunakan unutk sinyal analog maupun digital. Karena dibentuk dengan
menggunakan shield maka lebih kecil kemungkinan beriterferensi dan
terjadinya cross talk. Untuk transmisi dari sinyal analog, setiap
beberapa kilometer perlu diberikan amplifier.
Spektrum yang
digunakan untuk signaling adalah sekitar 400 Mhz. Demikian juga untuk
sinyal digital, repeater dibutuhkan dalam setiap kilometer. Kabel coaxial
ini terbagi lagi menjadi 2 bagian yaitu kabel coaxialbaseband (kabel 50
ohm) yang digunakan untuk transmisi digital dan kabel coaxialbroadband
(kabel 75 ohm) yang digunakan untuk transmisi analog.
2.7.3. Coaxial Baseband
Kabel coaxial
jenis ini terdiri dari kawat tembaga keras sebagai intinya, dikelilingi suatu
bahan isolasi (lihat gambar .26). Isolator ini dibungkus oleh konduktor
silindris, yang seringkali berbentuk jalinan anyaman. Konduktor luar tertutup
dalam sarung plastik protektif.
Konstruksi dan
lapisan pelindung kabel coaxial memberikan kombinasi yang baik antara bandwidth
yang besar dan imunitas noise yang istimewa. Bandwidth tergantung
pada panjang kabel. Untuk kabel yang panjang 1 km, laju bisa mencapai 1 sampai
2 Gbps. Kabel yang lebih panjang pun sebenarnya bisa digunakan, akan tetapi
hanya akan mencapai laju data yang lebih rendah. Kabel coaxial banyak
digunakan pada sistem telepon, tetapi pada saat ini untuk jarak yang lebih jauh
digunakan kabel jenis serat optik.
2.7.4. Coaxial Broadband
Sistem kabel coaxial
lainnya menggunakan transmisi anaalog dengan sistem pengkabelan pada televisi
kabel standard. Sistem seperti itu disebut broadband. Karena jaringan broadband
menggunakan teknologi televisi kabel standard, kabel dapat digunakan sampai 300
Mhz dan dapat beroperasi hampir 100 km sehubungan dengan pensinyalan analog,
yang jauh lebih aman dari pensinyalan digital.
Untuk
mentransmisikan sinyal digital pada jaringan analog, maka pada setiap interface
harus dipasang alat elektronik untuk mengubah aliran bit keluar menjadi sinyal
analog dan sinyal antara baseband dengan broadband adalh bahwa
sistem broadband meliputi wilayah yang luas dibandingkan dengan sistem baseband.
2.7.5. Twisted Pair
Merupakan jenis
kabel yang paling sederhana dibandingkan dengan lainnya dan saat ini paling
banyak digunakan sebagai media kabel dalam membangun sebuah jaringan komputer.
Twisted pair
terdiri dari dua kawat tembaga terselubung yang diatur sedemikian ruap sehingga
membentuk pola spiral. Satu pasang kawat berfungsi sebagai sebuah link
komunikasi. Dalam jarak yang sedemikian jauh, satu bundel kabel twisted pair
akan dapat terdiri dari beratus-ratus pasangan, pilinan dari kabel ini akan
mengurangi interferensi yang terjadi antara kabel. Bentuk fisik ditampilkan
oleh Gambar 27.
Gambar
27Twisted Pair
Pada saat ini
media transmisi yang paling umum digunakan adalah twisted pair, baik
untuk komunikasi analog maupun digital. Untuk komunikasi analog, twisted
pair biasa digunakan untuk komunikasi suara atau telepon. Media yang
menghubungkan terminal telepon dengan LE (Local Exchange) adalah twisted
pair. Untuk komunikasi digital, media jenis ini secara umum juga digunakan
untuk digital signaling, koneksi ke digital data switch atau ke digital
PBX untuk bangunan.
Twisted pair
juga sering digunakan untuk komunikasi data dalam sebuah jaringan lokal (LAN). Data
rate yang dapat ditangani oleh twisted pair dalam komunikasi data
adalah sekitar 10 Mbps, tetapi dalam pengembangannya, saat ini twisted pair
telah sanggup menangani data rate sebesar 100 Mbps.Dari segi harga, twisted
pair ini lebih murah dibandingakan kedua media transmisi terpandu lainnya
dan lebih mudah dari segi pengguaannya. Tetapi dari segi jarak dan data rate
yang dapat ditanganinya, twisted pair lebih terbatas dibandingkan
lainnya.
Seperti halnya kabel
coaxial, twisted pair ini juga dibagi atas 2 jenis yaitu Unshielded
Twisted Pair atau lebih dikenal dengan singkatan UTP dan Shielded
Twisted Pair atau STP. Sesuai dengan namanya jelas bahwa perbedaan keduanya
terletak pada shield atau bungkusnya. Pada kabel STP didalamnya terdapat
satu lapisan pelindung kabel internal sehingga melindungi data yang
ditransmisikan dari interferensi atau gangguan.
Kabel UTP jauh
lebih populer dibandingkan dengan STP dan paling banyak digunakan sebagai kabel
jaringan. UTP dispesifikasikan oleh organisasi EIA/TIA atau Electronic
Industries Association and Telecommunication Industries Association
yang mengkategorikan UTP ini dalam 8 kategori. Anda mungkin pernah mendengar
UTP CAT 5 dan sebagainya. Itu merupakan salah satu kategori UTP yang ada
dipasaran saat ini adalah category 1,2,3,4,5, 5+,6,7. Adapun yang membedakan
dalam hal kategory yang pertama atau 1 hanya bisa mentrasmisikan suara (voice)
saja tidak termasuk data. Pada kategori 2, kecepatan maximum transmisi sampai 4
Mbps. kategori 3 sampai 10 Mbps, kategori 4 sampai dengan 16 Mbps, kategori 5
sampai 100 Mbps dan cat 5+, 6 dan 7 sudah bisa mencapai 1 Gbps atau 1,000 Mbps.
Sebagai contoh
pengunaan kabel UTP untuk sehari-hari adalah kabel telepon. Salah satu alasan
utama mengapa jenis kabel UTP ini sangat popular dibandingkan dengan jenis
kabel lainnya adalah karena penggunaan kabel UTP sebagai kabel telepon. Banyak
gedung menggunakan kabel ini untuk sistem telepon dan biasanya ada kabel ekstra
yang dipasang untuk memenuhi pengembangan di masa mendatang. Karena kabel ini
juga bisa digunakan untuk mentransmisikan data dan juga suara, maka menjadi
pilihan untuk membangun jaringan komputer. Yang membedakan antara telepon
dengan komputer dalam hal penggunaan kabel UTP ini terletak pada jack-nya
atau konektornya.
Pada komputer
digunakan RJ-45 yang dapat menampung 8 koneksi kabel sedangkan pada telepon
digunakan RJ-11, dapat menampung 4 koneksi kabel dan ukuranya lebih kecil.
Lebih jelasnya bisa dilihat koneksi dari telepon Anda yang menggunakan RJ-11.
Keuntungan dari
pengunaan media twisted pair ini dalam suatu jaringan komputer adalah
kemudahan dalam membangun instalasidan harga yang relatif murah. Namun, jarak
jangkau dan kecepatan transmisi data pada twisted pair relatif terbatas.
Selain itu media ini mudah terpengaruh noise.
2.8. Fibre Optic (Serat Optic)
Serat optik
adalah salah satu media transmisi yang dapat menyalurkan informasi dengan
kapasitas besar dengan kehandalan yang tinggi. Berlainan dengan media transmisi
lainnya, maka pada serat optik, gelombang pembawanya bukan gelombang
elektromagnet atau listrik, akan tetapi sinar atau cahaya laser.
pada serat optik,
sinyal digital data ditransmisikan dengan menggunakan gelombang cahaya sehingga
cukup aman untuk pengiriman data karena tidak bisa di-tap ditengah jalan sehingga data
tidak bisa dicuri orang ditengah transmisi. Lain halnya dengan kabel coaxial
dan twisted pair. Keunggulan lain dari fiber optic ini adalah
dari segi kecepatan yaitu 100 Mbps sampai dengan 200,000 Mbps berdasarkan
pengujian yang telah dilakukan dilaboratorium.
Serat optik
berdiameter sanagt tipis, antara 2-125 um. Berbagai bahan kaca dan plastik
dapat digunakan untuk membuat serat optik, yang terbaik dan memiliki loss
terkecil adalah menggunakan sera ultra pure fused silica (lebih jelasnya
perhatikan Gambar 3,28). Bahan tersebut sanagt sulit untuk diproduksi, karena
itu digantikan oleh bahan lain yang memiliki loss yang lebih besar masih
dapat ditoleransi yaitu bahan plastik dan campuran kaca.
Serat optik
berbentuk silindris dan terdiri dari 3 bagian, core, cladding dan jacket.
Core adalah bagian terdalam dan
terdiri dari satu serat atau lebih. Tiap serat tersebut dikelilingi oleh cladding
dan kemudian ditutupi oleh coating. Bagian terluar adalah jacket yang
bertugas melindungi serat optik dari kelembaban, abrasi dan kerusakan.
Gambar
3.28Fibre Optic
Sistem transmisi
optik mempunyai tiga komponen utama, yaitu media transmisi, sumber cahaya dan detector.
Sebagai media transmisi digunakan serat kaca yang sangat halus atau silika yang
terfusi. Sumber cahaya dapat memanfaatkan Light Emitting Code atau laser
diode dimana keduanya memancarkan pulsa cahaya apabila diberikan arus listrik.
Sebagai detector
digunakan photodiode, yang berfungsi untuk membangkitkan pulsa elektrik
apabila ada cahaya yang menyorotnya. Dengan menggabungkan LED atau laser diode
kesalah satu ujung serat optik, maka dapat diperoleh sistem transmisi data
mentransmisikan dengan pulsa cahaya serta mengubah kembali output tersebut
menjadi sinyal elektrik pada ujung penerima.
Prinsip kerja transmisi serat optik adalah sebagai berikut.
1.
Cahaya dari suatu sumber masuk ke silinder kaca atau plastik core.
2.
Berkas cahaya dipantulkan dan dipropagasika sepanjang serat,
sedangkan sebagian lagi diserap oleh material di sekitarnya. Propangasi pada single
mode menyediakan kinerja yang lebih baik dibangdingkan multimode,
setiap berkas menempuh jalur dengan panjang berbeda dan hal ini berakibat pada
waktu transfer diserat menyebabkan elemen sinyal menyebar dalam waktu, sehingga
dapat terjadi data yang diterima tidak akurat. Karena hanya ada satu jalur
transmisi, yaitu single mode, multi mode dan multi mode graded
index.
Dua jenis sumber
cahaya yang digunakan pada sistem serat optik adalah LED (Light Emitting
Diode) dan ILD (Injection Laser Diode). Keduanya adalah alat
semikonduktor yangm akan memancarkan cahaya ketika diberikan tegangan. Tipe LED
lebih murah. dapat beroperasi dengan range temeperatur lebih lebar dan
mempunyai waktu operasional yang lebih lama. Tipe ILD, yang meneruskan data
rate lebih besar. Ada kaitan antara panjang gelombang yang digunakan, tipe
transmisi dan data rate yang
daoat dikirimkan.
Serat optik
sangat bermanfaat untuk transmisi jarak yang bervariasi. Sebagai gambaran,
jarak yang dapat ditempuh untuk transmisi data serat optik adalah sebagai
berikut.
·
Jarak Jauh
Untuk jaringan
telepon, berjarak 900 mil, berkapasitas 20.000 sampai 60.000 channel
suara.
·
Metropolitan
Berjarak 7,8 mil
dan dapat menampung 100.000 channel suara.
·
Daerah Rular
berjarak antara 25 sampai 100 mil yang menghubungkan berbagai
kota.
·
subscriper loop
Digunakan untuk menghubungkan central dengan pelanggan
langsung.
·
LAN
Digunakan dalam
jaringan lokal menghubungkan antar kantor.
Berdasarkan sifat
karekteristik maka jenis serat optik secara garis besar dapat dibagi menjadi 2
yaitu :
1.
Multi Mode
Pada jenis serat
optik penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainya terjadi melalui
beberapa lintasan cahaya, karena itu
disebut multi mode. Diameter inti (core) sesuai dengan rekomendasi dari
CCITT G.651 sebesar 50 mm dan dilapisi oleh jaket selubung (cladding)
dengan diameter 125 mm. Sedangkan berdasarkan susunan indeks biasnya serat
optik multi mode memiliki dua profil yaitu graded index dan step index.
Pada serat graded
index, serat optik mempunyai indeks bias cahaya yang merupakan fungsi dari
jarak terhadap sumbu/poros serat optik. Dengan demikan cahaya yang menjalar
melalui beberapa lintasan pada akhirnya akan sampai pada graded index,
maka pada serat optik step index (mempunyai index bias cahaya sama)
sinar yan menjalar pada sumbu akan sampai pada ujung lainya dahulu (dispersi).
Hal ini dapat terjadi karena lintasan yang melalui poros lebih
pendek dibandingkan sinar yang mengalami pemantulan pada dinding serat optik.
Sebagai hasilnya terjadi pelebaran pulsa atau dengan kata lain mengurangi lebar
bidang frekuensi. Oleh karen itu secara praktis hanya serat optik graded
index sajalah yang dipergunakan sebagai saluran transmisi serat optik multi
mode.
2. Single mode
Serat optik single
mode/mono mode mempunyai diameter inti (core) yang sangat kecil 3-10
mm, sehingga hanya satu berkas cahaya saja yang dapat melaluinya. Oleh karena
hanya satu berkas cahaya maka tidak ada pengaruh indeks bias terhadap
perjalanan cahaya atau pengaruh perbedaan waktu sampainya cahaya dari ujung
satu sampai ke ujung yang lainnya ( tidak terjadi dispersi ). Dengan demikian
serat optik single mode sering dipergunakan pada sistem transmisi serat
optik jarak jauh atau luar kota ( long haul transmission system ). Sedangkan
gradded index dipergunakan untuk jaringan telekomunikasi lokal (local
network).
Perbandingan antara multi
mode dan single mode dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini .
Tabel .1 Perbandingan antara Single Mode dan Multi Mode
Bit Rate
(Mbps)
|
Jarak
Repeater Multi Mode
|
Jarak
Repeater single Mode
|
140
|
30
|
50
|
280
|
20
|
35
|
420
|
15
|
33
|
565
|
10
|
31
|
Kabel jenis ini tidak terpengaruh oleh noise dan tidak
dapat disadap. Tetapi kabel ini harganya
sangat mahal, sulit dalam pemasangan instalasi dan teknologi ini masih dalam
perkembangan.
Selain itu serat
optik dalam transmisinya mempunyai keunggulan dibandingkan dengan media
transmisi yang lain, keunggulan-keunggulan itu antara lain :
·
Redaman transmisi yang kecil
Sistem
telekomunikasi serat optik mempunyai redaman transmisi per km relatif kecil
dibandingkan dengan transmisi lainnya, seperti kabel coaxial ataupun
kabel PCM. Ini berarti serat optik sangat sesuai untuk dipergunakan pada
telekomunkasi jarak jauh, sebab hanya membutuhkan repeater yang
jumlahnya lebih sedikit.
·
Bidang frekuensi yang lebar
Secara teori,
serat optik dapat digunakan dengan kecepatan yang tinggi, hingga mencapai
beberapa gigabit/detik. Dengan demikian sistem ini dapat digunakan untuk
membawa sinyal informasi dalam jumlah yang besar hanya dalam satu buah serat
optik yang halus.
·
Ukuranya kecil dan ringan
Dengan demikian
sangat memudahkan pengangkutan pemasangan di lokasi. Misalnya dapat dipasang
dengan kabel lama, tanpa harus membuat lubang yang baru.
·
Tidak ada interfarensi
Hal ini
disebabkan sistem transmisi serat optik mempergunakan sinar/cahaya laser
sebagai gelombang pembawanya. Akibatnya akan bebas dari cross talk yang
sering terjadi pada kabel biasa. Atau dengan kata lain kualitas transmisi atau
telekomunikasi yang dihasilkan lebih baik dibandingkan transmisi dengan kabel.
Dengan tidak terjadinya interferensi akan memungkinkan kabel serat optik
dipasang pada jaringan tenaga listrik tegangan tinggi (high voltage)
tanpa khawatir adanya gangguan yang disebabkan oelh tegangan tinggi.
Untuk
perbandingan dari ketiga jenis kabel diatas, bisa dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel .2 Perbandingan
antara Kabel Coaxial, Twisted Pair dan Fibre Optic
Karakteristik
|
Thinnet
|
Thicknet
|
Twisted Pair
|
Fiber Optic
|
Biaya/Harg
|
Lebih mahal dari twisted
|
Lebih mahal dari thinnet
|
Paling murah
|
Paling mahal
|
Jangkkauan
|
185 meter
|
500 meter
|
100 meter
|
2000 meter
|
Transmisi
|
10 Mbps
|
10 Mbps
|
1Gpbs
|
>1 Gbps
|
Fleksibilitas
|
Cukup fleksibel
|
Kurang fleksibel
|
Paling Fleksibel
|
Tidak fleksibel
|
Kemudahan Instalasi
|
Gampang instalasinya
|
Gampang instalasinya
|
Sanggat Gampang
|
sulit
|
Ketahanan terhadap interferesi
|
Baik/recistance terhadap interferensi
|
Baik/recistance terhadap
interferensi
|
Rentan terhadap interferensi
|
Tidak terpengaruh terhadap iterferensi
|
2.9. Network Interface Card (NIC)
Network
Interface Card (NIC) atau sering disebut network card (kartu
jaringan) merupakan komponen kunci pada terminal jaringan. Fungsi utamanya
adalah mengirim data ke jaringan dan menerima data yang dikirim ke terminal
kerja. Selain itu NIC juga mengontrol data flow antara sistem komputer
dengan sistem kabel yang terpasang dan menerima data yang dikirim dari komputer
lain lewat kabel dan menterjemahkannaya ke dalam bit dimengerti oleh komputer.
Meskipun NIC
diproduksi oleh beberapa manufaktur, namun semuanya dapat digunakan untuk
berhubungan dengan lainnya dalam sistem jaringan yang umum digunakan (Netware,
Windows NT dan sebagainya). Masalah kompatibilitas yang lebih penting adalah
jenis bus workstation, dimana kartu jaringan itu diinstalasi.
Misalnya, Anda
tidak dapat menggunakan kartu jaringan 32 bit dalam bus16 bit. Namun sebagian
besar kartu jaringan 16 bit dapat bekerja akurat meskipun lambat dalam bus 32
bit. Kartu jaringan juga dirancang untuk arsitektur bus tertentu, banyak
kartu jaringan ISA yang masuk ke dalam slot EISA tetapi jenis kartu jaringan
yang lain hanya dapat masuk ke slot tertentu dengan rancangan bus yang
tertentu pula.
Network card atau
NIC juga bisa dibeli sesuai dengan kebutuhan, jika menggunakan kabel UTP maka
diperlukan network card dengan interface BNC. Namun, dipasaran
tersedia pula network card dengan interface UTP dan BNC sekaligus
atau seringkali disebut network card Combo.
Network card menyediakan sejumlah pilihan konfigurasi yang menjamin kemampuan card
untuk bisa digunakan bersama piranti yang lain dalam komputer yang sama dan
memberi respons yang benar terhadap sistem operasi. Apabila Anda menggunakan
jaringan berbasis PC, maka hal yang perlu diperhatikan dari NIC adalah settingnya
agar tidak terjadi konflik dengan piranti yang lain.
Mengapa tidak
menggunakan setting default saja ? Dalam banyak hal setting ini akan
memberikan hasil memuaskan, pihak pembaut telah memberikan setting awal sesuai
dengan konfigurasi standar.
Dua variabel yang
penting dalam sebuah NIC adalah alamat port dan interrupt-nya.
0 Comments