CPU (Central Processing Unit) atau Processor adalah
komponen berupa chip atau IC berbentuk persegi empat yang merupakan
otak dan pengendali proses kinerja komputer, dengan dibantu oleh
komponen lainnya. Satuan kecepatan processor adalah Mhz (Mega Heartz) atau Ghz (1000 MegaHeartz). Semakin besar nilainya, semakin cepat proses eksekusi pada komputer. Bagian – bagian dalam processor adalah: 1. ALU (Arithmetic and Logical Unit) Tugas utama ALU adalah melakukan semua perhitungan aritmatika
(matematika) yang terjadi sesuai dengan intruksi program. ALU melakukan
semua operasi aritmatika dengan dasar penjumlahan sehingga sirkuit
elektronik yang digunakan disebut adder. Tugas lain ALU adalah melakukan keputusan operasi logika sesuai
dengan instruksi program. Operasi logika meliputi perbandingan dua
operand dengan menggunakan operator logika tertentu, yaitu sama dengan
(=), tidak sama dengan, kurang dari (<), kurang atau sama dengan
(<=), lebih besar dari (>), dan lebih besar atau sama dengan
(=>). 2. CU (Control Unit) CU merupakan pengatur lalu lintas data yang mempunyai fungsi berikut. – Mengatur dan mengendalikan alat input dan output. – Mengambil instruksi memori utama. – Mengambil data memori utama (jika diperlukan) untuk diproses. – Mengirim instruksi ke ALU jika terdapat perhitungan aritmatika atau perbandingan logika serta mengawasi kerja ALU. – Menyimpan hasil proses ke memori utama. 3. MU (Memory Unit) MU adalah alat penyimpanan kecil yang mempunyai kecepatan akses cukup
tinggi. Digunakan untuk menyimpan data dan intruksi yang sedang
diproses, sementara data dan intruksi lain yang menunggu giliran untuk
diproses masih disimpan dalam memori utama. Memori ini disebut cache memory yang dibenamkan pada processor sehingga processor akan lebih cepat melakukan proses eksekusi. Berikut ini fungsi dari sebuah processor adalah: – Tempat mengatur semua intruksi program pada komputer. – Pengelola semua aktivitas kinerja di dalam komputer. Istilah-istilah yang sering digunakan pada teknologi processor adalah: a. Bus clock atau FSB (Front Side Bus) Bus clock adalah lebar jalur transfer data pada processor
yang berfungsi mengirim dan mengambil data dari komponen komputer. FSB
ini sering digunakan dengan istilah “PC”. Sebagai gambaran, Intel
Pentium IV 1.6 Ghz PC-400, berarti processor tersebut bekerja pada bus atau FSB 400 Mhz dan dalam satu kali pengiriman data, processor mampu mengirim data sebanyak 400 juta. Kemampuan FSB pada processor harus ditunjang dengan kemampuan FSB yang dimiliki motherboard agar diperoleh kinerja yang maksimal. b. Clock speed processor Clock speed processor adalah kecepatan processor
dalam melakuan proses data atau eksekusi perintah yang bisa diselesaikan
dalam waktu satu detik. Misalnya, Intel Pentium IV 1,6 Ghz, berarti processor mempunyai kecepatan untuk eksekusi perintah sebesar 1600 juta dalam satu detik. Semakin besar nilai clock speed, semakin cepat processor tersebut menyelesaikan pekerjaannya. Nilai pada clock speed pada processor diperoleh dari hasil perkalian antara FSB dan multiplier yang ada pada motherboard. Contohnya, komputer Pentium IV 2,66 Ghz (2660 Mhz) dengan FSB atau PC 133 Mhz dan nilai multiplier yang digunakan sebesar 20x, sistem perkalian yang digunakan adalah clock speed (2660 Mhz) = FSB (133 Mhz) x multiplier (20). c. Cache memory Cache memory adalah jenis memori yang dibenamkan pada processor dan berfungsi menyimpan perintah yang dilakukan oleh processor. Cache memory pada processor dibagi menjadi dua macam: – Cache first level atau dikenal dengan cache L1 Umumnya, processor menggunakan L1 berkembang mulai darri 8Kb, 64Kb, sampai 128Kb. – Cache second level atau dikenal dengan cache L2 Cache L2 ini umumnya processor memiliki kapasitas lebih besar daripada yang digunakan pada cache L1 dan sekarang dikenal dengan istilah “core”. Pada jenis processor lama, cache L2 terdapat pada motherboard. Namun, perkembangan processor jenis yang baru cache L2 ini sudah dibenamkan langsung di dalam processor sehingga lebih mempercepat kinerja processor untuk mengeksekusi dan transfer data. Kapasitas cache L2 berkembang mulai 128MB hingga yang terbaru mencapai 2GB. d. Overclock CPU (Central Processing Unit) Overclock CPU adalah teknik untuk meningkatkan atau menaikkan nilai clock speedprocessor dari kecepatan normal yang dimiliki oleh processor. Overlock ini dilakukan dengan mengubah setting nilai FSB dan multiplier pada motherboard. Pada motherboard dan processor jenis lama, setting dilakukan dengan mengubah posisi jumper FSB atau multiplier pada motherboard, sedangkan pada jenis motherboard yang baru, setting overclock dilakukan dengan mengubah nilai FSB dan multiplier yang ada pada BIOS. Contoh teknik overclock, yaitu clock speed (2660 Mhz) = FSB (133 Mhz) x multiplier (20), diubah menjadi clock speed 2800 Mhz dengan mengganti nilai multipllier menjadi 21. Teknik overclock ini akan lebih mempercepat kinerja
komputer, tetapi akan menyebabkan komputer lebih cepat panas dan rusak
jika tidak ditunjang dengan sistem pendingin komputer yang terbaik. Processor akan
lebih cepat dalam mengatur dan mengelola semua instruksi program dalam
kinerjanya, jika didukung dengan kapasitas FSB dan L2 cache yang tinggi, dibandingkan dengan processor yang memiliki nilai clock speed atau CPU clock yang tinggi. Misalnya, perbandingan kecepatan processor dengan clock speed 2,8 Ghz, L2 cache 1 MB dan FSB 533 Mhz (processor kelas Pentium IV) dengan processorclock speed 1,86 Ghz, L2 Cache 2 MB, dan FSB 1066 Mhz (processor kelas Core 2 duo), kinerja processor kelas core 2 duo akan lebih cepat dibandingkan kinerja processor kelas Pentium IV, walaupun memiliki nilai clock speed lebih rendah dibandingkan processor kelas Pentium IV. Troubleshooting Masalah pada processor biasanya menyebabkan tampilan pada layar blank tanpa bunyi apa pun. Hal ini terjadi karena: a. Processor mati atau rusak b. Processor terbakar akibat suhu terlalu panas yang karena melakukan overclock atau karena kipas pada processor tidak berfungsi. Solusinya adalah dengan mengganti dengan processor yang baru. Berikut ini beberapa cara untuk merawat processor, agar selalu berfungsi dengan baik: a. Gunakan heatsink dan kipas yang bagus. b. Sering membersihkan heatsink dan kipas yang menempel pada processor. c. Rapikan kabel yang ada di dalam casing. d. Hindari melakukan teknik overclock agar processor tidak mudah panas dan usia processor dapat lebih panjang. Perbedaan processor antar generasi 1. Perbedaan clock speed. 2. Perbedaan besar cache size. 3. Banyaknya Core dalam suatu processor. 4. Processor yang baru lebih sedikit mengkonsumsi daya listrik. 5. Perbedaan pada banyaknya bus system dan bus address.
0 Comments