Lapisan sessiob atau session layer’ merupakan lapisan ke lima
dari model referensi OSI . Lapisan ini menerapkan suatu mekanisme Kontrol
dialog antara dua aplikasi. Di samping
itu, lapisan ini menyediakan sarana untuk membangun hubungankomunikasi antara
dua program aplikasi dan menggunakanya.
Beberapa
protokol yang terdapat pada layer ini adalah NETBIOS, NETBEUI (NETBIOS Extended User Interface) dan PAP (Printer Access Protokol). NETBIOS merupakan suatu session interface dan protokol, dikembangkan oleh IBM, yang
menyediakan layanan ke presentation layer
dan application layer . NETBEUI
merupakan suatu pengembangan dari NETBIOS
yang digunakan pada produk Microsoft Networking, seperti Windows NT dan
LAN Manager ADSP (AppleTalk Data Stream Protokol). Sedangkan PAP Terdapat pada
printer Postscript untuk akses pada jaringan Apple Talk.
Pada lapisan session ini terdapat dua jenis layanan,
yaitu :
1.
Pembentukan
dan pemutusan hubungan antara entitas presentasi.
2.
Mengatur
pertukaran data, menentukan batas dan melakukan sinkronisasi operasi data antar
dua entitas presentasi pada lapisan diatasnya.
Selain dari
layan session layer, juga akan
dibahas masalah unjuk kerja jaringan komputer yang akan meliputi masalah unjuk kerja
jaringan komputer, pengukuran unjuk kerja jaringan komputer, rancangan sistem
untuk memperoleh unjuk kerja yang lebih baik dan protokol – protokol untuk
jaringan berunjuk kerja tinggi di masa yang akan datang.
1
Layanan Session Layer
Session Layer mengijinkan para pengguna
untuk menetapkan session dengan
pengguna lainnya. Sebuah session selain
memungkinkan transport data bisa,
seperti yang dilakukan oleh Transport
layer, juga menyedikan layanan yang istimewa untuk aplikasi – aplikasi
tertentu. Sebuah Sessions digunakan
untuk memungkinkan seseorang pengguna log
ke remote time sharing system atau
untuk memindahkan file dari satu mesin ke mesin lainnya.
Sebuah
layannan session layer melaksanakan pengendalian dialog. Session memungkinkan lalu lintas bergerak dalam dua
arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu
lintas hanya satu arah saja (Analog dengan rel kereta api tunggal), sessioan layer membantu untuk menentukan
giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat.
Layanan session diatas disebut manajemen token . Untuk sebagai protokol , adalah penting untuk memastikan
bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang
sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session
layer menyediakan token – token yang
dapat di gilirkan.Hanya pihak yang memegang Token
yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan session lainya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang
daapat terjadi, ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin
satu ke mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 Jam antara
dua crash yang dapat terjadi. Setelah
masing – masing transfer dibatalkan , Seluruh transfer mungkin perlu diulangi
lagi dari awal, dan bisa saja mengalami kegagalan lain. Untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya masalah ini, session
layer dapat menyisipkan tanda
tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi crash, hanya data yang
berada sesudah tanda tersebut yang akan di transfer ulang.
Dalam
beberapa standart protokol jaringan,
lapisan sessiondan lapisan transportdi gabung menjadi satu lapisan. Jadi pada
dasarnya lapisan session bertugas
mengontrol kerja sama antar komputer yang sedang berkomunikasi.
2
.Unjuk Kerja Session Layer
Masalah
untuk kerja merupakan sesuatu yang sangat penting dalam jaringan
komputer.Masalah unjuk kerja ini muncul bukan hanya dalam Transport Layer maupun session
layer, Akantetapi network layer
cenderung sangat berkepentingan dalam masalah routing dan kontrol kemacetan.
Dalam
masalah unjuk kerja dibagi menjadi beberapa hal, yaitu :
1.
Masalah
– Masalah unjuk kerja.
2.
Pengukuran
unjuk kerja jaringan.
3.
Rancangan
sistem untuk memperoleh unjuk kerja yang lebih baik dan protokol –
protokol yang digunkan jaringan berunjuk
kerja tinggi dimasa depan.
2.1
Masalah – masalah Unjuk Kerja pada Jaringan Komputer
Berapa masalah unjuk kerja,
misalnya kemacetan, di sebabkan oleh kelebihan beban sumber daya secara
berkala. Bila lalu lintas padat yang melebihi kemampuan router secara tiba – tiba sampai di router, maka kemacetan akan mulai terbentuk dan unjuk kerja pun mulai
terganggu.
Unjuk kerja juga akan
menurun bila terdapat ketidakseimbangan pada struktur sumber daya. Misalnya,
bila suatu saluran komunikasi gigabit dihubungkan ke PC yang unjuk kerjanya
rendah, maka CPU tidak akan mampu memproses paket – paket yang masuk dengan
sangat cepat, karena itu sebagian paket akan hilang.
Contoh kedua kelebihan
beban sinkron adalah keadaan setelah terjadinya gangguan listrik.Bahkan bila
tanpa kelebihan beban sinkron dan terdapat sumberdaya yang cukup sekalipun,
unjuk kerja yang buruk dapat terjadi sehubungan dengan adanya kurangnya
pengaturan sistem.
Kualitas penting yang perlu
diingat ketika akan melakukan unjuk kerja jaringan adalah perkalian delay bandwith. Nilai ini di peroleh denagn
mengalikan bandwith(dalam bit/detik) oleh waktu delay pulang pergi (dalam detik). Perkalian ini merupakan kapasitas
saluran dari penerima ke pengirim dan kembali ke penerima.
Kesimpulan yang dapat
diambil adalah bahwa untuk memperoleh unjuk kerja yang baik, jendela pengirim
paling tidak harus sebesar perkalian delay
– bandwith , akan lebih baik lagi bila lebih besar karena penerima mungkin
tidak dapat memberikan respon dengan segera.
2.2
Pengukuran Unjuk Kerja Jaringan
Loop dasar yang dipakai untuk
meningkatkan unjuk kerja jaringan terdiri dari langkah – langkah berikut ini :
1.
Mengukur
parameter jaringan yang relevan dengan unjuk kerjanya.
2.
Mencoba
untik memahami apa yang terjadi.
3.
Mengubah
suatu parameter.
Langkah – langkah ini
diulangi berkali – kali sampai unjuk kerjanya menjadi lebih baik dan
peningkatan yang lebih baik tercapai.
Pengukuran dapat dilakukan
dengan berbagai cara dan di beberapa lokasi. Jenis pengukuran yang paling besar
adalah dengan menghidupkan Timer ketika
memulai suatu aktivitas dan menggunakannya untuk melihat seberapa lama
aktivitas tersebut memerlukan waktu.
Pengukuran dan perubahan
parameter seringkali dapat meningkatkan unjuk kerja, namun keduanya tidak dapat
menggantikan rancangan yang bagus.Dalam perancangan system untuk memperoleh
unjuk kerja yang baik, di perlukan aturan – aturan.Aturan – aturan itu tidak
hanya pada rancangan jaringan tetapi juga pada software dan sistem operasi.
Aturan – aturan dalam
perancangan system adalah sebagai berikut :
1.
Kecepatan
CPU lebih penting dari kecepatan jaringan.
Apabila kita memperbesar
kecepatan CPU, Kita akan memperoleh Throughput yang hamper dua kali lebih
besar. Sedangkan, apabila kita memperbesar kapasitas jaringan seringkali tidak
mempunyai efek apapun, karena biasanya informasi akan terpusat pada host.
2.
Mengurangi
jumlah paket untuk mengurangi overhead
software.
Pemrosesan TPDU mempunyai
sejumlah overhead tertentu missal pemrosesan header dan sejumlah pemrosesan
byte (melaksanakan checksum). Setiap paket yang datang dapat menyebabkan suatu
interrupt Pengurangan dengan factor n pada TPDU yang dikirimkan dapat
mengurangi interrupt dan over-head paket dengan factor n.
3.
Meminimalkan
context switch.
Context switch merupakn
suatu yang berbahaya, karena context switch ini mempunyai sifat yang sama
dengan interrupt. Untuk mengurangi context switch, TPDU kecil yang datang harus
dikumpulkan dan dilewatkan pengguna sekaligus.
4.
Mengurangi
penyalinan.
Yang lebih buruk dari
context switch adalah membuat penyalina beberapa kali. Setelah paket diterima
oleh interface jaringan dalam buffer hardware khusus, biasanya paket disalin ke
buffer kernel. Dari sini paket disalin ke buffer network layer, kemudian ke
buffer transport layer dan akhirnya ke proses aplikasi penerima.
Sistem operasi yang cerdik
akan menyalin NWC/ sekali, tetapi tidaklah biasa mengharuskan sekitar lima buah
instruksi per word(pengambilan, penyimpanan, penambahan register, index,
pengujian end of data dan pencabangan bersyarat).
5.
Anda
dapat bandwith lebuh banyak namun tidak bisa membeli delay yang rendah.
Pemasangan serat optic
kedua ke serat optic pertama akan menggandakan bandwtih namun tidak mengurangi
pengurangan delay. Membuat delay lebih pendek memerlukan perbaikan software
protokol , system operasi atau interface
jaringan.
6.
Menghindari
kemacetan lebih baik dari memulihkan dari kemacetan.
Ketika jaringan mengalami
kemacetan, maka paket akan hilang, bandwith terbuang sia-sia, terjadi delay
yang tak diperlukan dan banyak lagi hal lainya. Pemulihan dari akibat kemacetan
mebutuhkan waktu dan kesabaran.
7.
Menghindari
timeout.
Timer diperlukan dalam
jaringan, namun timer harus dipakai secar hati-hati dan time out harus
diminimumkan.Pada saat timer berhenti, umumnya beberapa kegiatan diulangi. Bila
pengulangan ini benar-benar diperlukan tidak akan terjadi masalah, namun
pengulangan kegiatan yang tak perlu merupakan tindakan yang sia-sia.
2.3
Rancangan Sistem Untuk Memperoleh Unjuk Kerja Yang Lebih Baik
Pada awal tahun 1990-an , jaringan
gigabit mulai muncul. Banyak masalah yang timbul karena kemunculan jaringan
ini. Pada bagian ini akan dibahas beberapa masalah yang terjadi dan bagaimana
cara mengatasinya.
Masalah yang pertama adalah banyaknya
protokol yang menggunakan nomor urut 16
bit atau 32 bit. Pada kecepatan 1 Gbps,, hanya diperlukan waktu 32 detik untuk
mengirimkan 2 pangkat 32 byte. Bila nomor urut dikaitkan dengan byte, maka
sebuah pengiriman dapat memulai transmisi byte 0, dan kemudian dalam waktu 32
detik lagi akan kembali pada byte 0 lagi.
Masalah kedua adalah bahwa kecepatan
komunikasi telah jauh meningkat lebih cepat dibanding dengan kecepatan
komputasi.
Masalah ketiga adalah protokol go-back n mempunyai unjuk kerja yang buruk
pada saluran yang mempunyai delay bandwith yang besar. Pada gambar 7.1 kita
bisa melihat waktu yang diperlukan file berukuran 1 MB sejauh 400 km pada
bermacam-macam transmisi. Pada kecepatan sampai 1 Mbps, waktu transmisi
didominasi oleh kelajuan dimana bit-bit dikirim-kan (Gambar 7.1)
Gambar 7.1 waktu untuk mentransfer dan memberi acknow-ledgmentfileberukuran 1 MB
melalui kabel sepanjang 4000 km
Masalah yang terakhir adalah hasil
dari aplikasi baru, seperti multimedia. Sekarang kita beralih dari pembahasan
masalah ke cara mengatasinya. Pertama kali kita akan melihat mekanisme protokol
, layout paket dan software protokol .
Protokol lama umumnya dirancang untuk
meminimumkan jumlah bit pada kabel, yang sering kali dilakukan dengan
menggunakan field-field kecil dan dikemas bersama-sama ke dalam byte atau word.
Sekarang, bandwith yang lebar sudah bisa diperoleh. Cara untu mempercepat
adalah membangun interface jaringan cepat dalam hardware. Kesulitan dalam
menggunakan strategi ini adalah bahwa tanpa adanya protokol yang sangat sederhana, hardware hanya papan
yang disispkan CPU kedua dan programnya sendiri.
Layout paket merupakan hal penting
yang harus diperhatikan dalam jaringan gigabit.Header harus berisi field
sesedikit mungkin untuk mengurangi pemrosesan dan field-field ini harus cikup
besar untuk melaksanakan tugas dan dapat meratakan word-nya untuk memudahkan
pemrosesan.
Terdapat dua buah alas an bahwa header
dan data harus di checksum secara terpisah. Pertama, untuk memungkinkan
protokol untuk melakukan checksum
terhadap header dan bukan terhadap data. Kedua, untuk melakukan verifikasi
bahwa header telah benar sebelum memulai menyalin data ke ruang pengguna.
Terakhir adalah penggunaan software
protokol yang sesuai. Banyak protokol
-protokol terdahulu cenderung menekan pada apa yang harus dilakukan jika
terjadi masalah (misalnya, paket yang hilang), untuk membuat protokol bekerja cepat, perancang harus mengarahkannya
untuk meminimumkan maka waktu pemrosesan ketika semuanya berjalan dengan baik.
Masalah kedua dari penggunaan software
protokol adalah meminimukan waktu
penyalina. Seperti kita lihat, bahwa penyalinan seringkali merupakan sumber utama
overhead. Idealnya, hardware harus menampung setiap paket masuk sebagai blok
data yang berkesinambungan. Kemudian software harus menyalin paket ini ke
buffer pengguna sebagai salinan blok tunggal.
0 Comments